CSIS: Kader Golkar Harus Pintar Baca Sinyal Istana

Jangan sampai ketua umum Partai Golkar terpilih nantinya mengkhianati kepercayaan yang telah dibangun

oleh Eko Dimas Ryandi diperbarui 29 Feb 2016, 23:49 WIB
Diterbitkan 29 Feb 2016, 23:49 WIB
Jokowi Melayat ke Rumah Duka Pendiri Golkar Suhardiman
Jokowi tiba di lokasi pukul 11.50 WIB. Setibanya, mantan Wali Kota Solo itu langsung disambut keluarga mendiang Suhardiman.

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Politik dari Center for Strategis and International Studies (CSIS) J Kristiadi mengatakan, kader Partai Golkar sebaiknya pintar membaca sinyal dari Istana Kepresidenan dalam menghadapi musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) partai berlambang pohon beringin itu April mendatang.

Karena, menurut J Kristiadi ketua umum Partai Golkar yang terpilih di Munaslub‎ nantinya harus mampu menjaga kepercayaan dari pemerintah dan publik.

"Jangan sampai ketua umum Partai Golkar terpilih nantinya mengkhianati kepercayaan yang telah dibangun. Presiden Jokowi pasti menginginkan yang seperti itu, dia tak nyaman dengan orang yang tak memenuhi kriteria tersebut," ujar J Kristiadi melalui keterangan tertulisnya, Senin (29/2/2016).

 



‎Selain itu, ketua umum Partai Golkar terpilih nantinya dituntut mampu menjaga kepercayaan publik secara umum. Hal itu, lanjut J Kristiadi, bisa dilakukan dengan proses yang transparan menjelang pelaksanaan Munaslub.

‎"Golkar harus membeberkan ke masyarakat terkait siapa saja yang memiliki hak pilih. Jangan sampai ada pihak di internal partai itu membentuk kepengurusan ‎Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat I dan II tersendiri untuk kepentingan Munaslub," papar J Kristiadi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya