VIDEO: Bentrok Tulangbawang, Ratusan Personel Gabungan Diturunkan

Tiga orang dikabarkan tewas akibat bentrok di Tulangbawang Barat, Lampung.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Mar 2016, 14:29 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2016, 14:29 WIB
VIDEO: Bentrok Tulangbawang, Ratusan Personel Gabungan Diturunkan
3 Orang dikabarkan tewas akibat bentrok di Tulangbawang Barat, Lampung.

Liputan6.com, Tulangbawang Barat - Usai bentrok, ratusan personel polisi bersenjata dari Sabara, Brimob, dan pasukan TNI AD Korem 043 Garuda Hitam, disiagakan di sekitar wilayah Desa Terang Agung, Kecamatan Gunung Terang. Suasana malam cukup mencekam, namun keberadaan TNI-Polri sedikit menenangkan warga.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Sabtu (12/3/2016), kondisi yang memanas sejak Jumat, 11 Maret 2016 siang, hingga menjelang Sabtu dinihari tadi berangsur-angsur kondusif. Meski demikian polisi tak tinggal diam.

Pengusutan bentrokan yang menewaskan 3 orang warga terus dilakukan. Sejauh ini pelaku penembakan 3 orang warga penghuni kawasan Hutan Tanaman Industri di Register 44, tengah dalam pengejaran.

Empat orang yang menderita luka akibat terkena senjata tajam masih dirawat di rumah sakit. Tak hanya pihak keluarga, polisi juga berjaga di ruang perawatan korban.

Sementara itu ratusan warga penghuni kawasan Hutan Tanaman Industri di Register 44, Tulangbawang Barat menyerbu rumah Irawan, seorang warga Desa Terang Agung, Jumat sore. Ia diduga sebagai orang yang menembak ke-3 korban.

Sejumlah polisi mencoba menenangkan warga yang tengah diliputi emosi, namun upaya polisi itu tak digubris. Tak mendapati yang dicari, massa kemudian membakar rumah Irwan dan kelompoknya. Delapan unit motor di sekitar lokasi tak luput dari amarah massa.

Bentrok 2 kelompok warga itu dipicu tewasnya Supardi warga Mekar Jaya, Nyoman Suparte warga Sangkar Buana, dan Ketut Sartono warga Terang Sakit. Ketiga korban tewas merupakan pihak kelompok warga penguni lahan di kawasan Register 44, Tulangbawang Barat.

Sejauh ini belum diketahui persis penyebab pertikaian antara 2 kelompok massa. Namun diduga kuat terkait sengketa lahan milik negara di Register 44 yang mereka klaim.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya