Panglima TNI: 5 ABK yang Lolos dari Penculikan Kondisinya Sehat

Menurut Gatot, para ABK itu dijemput dan disambut dua KRI yang sudah siaga di perbatasan Indonesia.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 23 Apr 2016, 21:14 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2016, 21:14 WIB
20160322-Panglima TNI
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. ((Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, lima anak buah kapal berbendera Indonesia yaitu kapal tunda Henry dan kapal tongkang Cristi saat ini dalam kondisi sehat.

Sebelumnya, kedua kapal sempat dibajak oleh kelompok bersenjata dalam perjalanan dari Kota Cebu, Filipina, pada Jumat 15 April 2016. Dalam insiden itu, enam ABK berhasil lolos, meskipun satu terluka dan empat berhasil diculik.

"Semuanya kini dalam keadaan sehat," ujar Gatot di Kantor Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kemendagri, Jakarta, Sabtu (23/4/2016).

Dia mengatakan, kelima ABK yang sudah berada di Tarakan semuanya dalam kondisi sehat usai dicek kesehatan oleh pihaknya.

Lima ABK yang selamat itu adalah Sembara Oktafian, Leonard Bastian Hetharia, Rohaidi, Royke Fransy Montolalu, Yohanis Serang, dan satu nahkoda bernama Capt Amser A.M. Lantang, langsung dibawa ke Tarakan. Sedangkan satu ABK atas nama Lambas Simanungkalit masih dirawat di Malaysia lantaran luka tembak.

Menurut Gatot, para ABK itu dijemput dan disambut dua KRI yang sudah siaga di perbatasan Indonesia. Di mana, usai diperiksa kesehatannya, mereka langsung dimintai keterangan sebelum diserahkan kepada pihak perusahaan.

 

Sementara empat sandera lainnya yang masih belum ditemukan, pihaknya masih terus memantau.

"Setiap saat kami memantau. Agar dipahami TNI sudah siapkan pasukan di beberapa tempat untuk melakukan tindakan tegas. Tetapi kita harus mengikuti aturan. Di Filipina ada UU tersendiri di mana tak mengizinkan pasukan dari luar untuk masuk ke negaranya," tegas Gatot.

Dia pun menduga, empat WNI yang diculik tidak berada di tangan kelompok teroris Abu Sayyaf.

"Jadi kenapa yang empat ini tak terdekteksi, ini bukan dari kelompok Abu Sayyaf. Jadi mereka kelompok yang beda lagi. Ada indikasi kriminal biasa," ungkap Gatot.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya