Seskab: Kritik SBY Obat Kuat bagi Jokowi

Jokowi hanya tersenyum dan menerima dengan lapang dada kritik tersebut.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 14 Jun 2016, 16:40 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2016, 16:40 WIB
20160316-Jokowi-Lantik-Bakamla-dan-BNP-Jakarta-FF
Presiden Jokowi membacakan sumpah jabatan saat melantik Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/3). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY memberikan 7 catatan pada pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Jokowi saat ini. Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menegaskan kritik tersebut diibaratkan sebagai obat untuk memperkuat pemerintahan.

"Ya kritik itu adalah menjadi obat kuat. Semua pemerintahan itu menjadi kuat kalau ada yang mengkritik, sehingga dengan demikian kritik adalah merupakan obat kuat bagi pemerintahan ini," ujar Pramono di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (14/6/2016).

Pramono menjelaskan, Jokowi hanya tersenyum dan mengaku menerima kritik yang disampaikan Jokowi. Tujuh poin yang disampaikan pun dianggap sebagai masukan yang baik. Ia juga menambahkan pemerintahan saat ini tidak anti dengan kritik.

"Saya tanya secara langsung kepada Bapak Presiden, Beliau hanya tersenyum dan dengan senang hati menerima kritik itu, karena memang masih banyak dalam pemerintahan ini yang memerlukan perbaikan," jelas mantan Sekjen PDI Perjuangan itu. ‎

SBY sebelumnya menyampaikan tiap pemerintahan selalu terjadi dinamika. Termasuk ketika ia memimpin selama 10 tahun. Ia juga tak memungkiri hal yang sama pun juga terjadi pada saat ini, pemerintahan Jokowi-JK.

"Kalau masih ada yang belum kita hasilkan, itulah manusia. Kini negara dan pemerintah kita percayakan kepada Pak Jokowi-JK. Kami tulus mendoakan agar kepemimpinan ini bisa berjalan baik," kata SBY, Senin 13 Juni lalu.‎

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya