Ahok Kebut Penggunaan Cashless Society di Jakarta

Ahok menilai transaksi nontunai dapat menghindarkan masyarakat dari kasus 'permainan' uang yang sering terjadi pada transaksi tunai.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 25 Agu 2016, 10:03 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2016, 10:03 WIB
Ahok
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan Pemprov akan terus mempopulerkan transaksi nontunai atau cashless society. Sebab, transaksi nontunai dinilai dapat menghindarkan masyarakat dari kasus "permainan" uang yang sering terjadi pada transaksi tunai.

Selain itu, kata Ahok, nontunai merupakan bagian dari komponen Jakarta Smart city atau Kartu Jakarta One. Ini berarti sistem keuangan daerah yang terintegrasi.

"Kenapa kesannya kami paksa pakai kartu? Dulu (pengguna) Transjakarta juga marah sama kita. Saya biarin saja. Lama-lama juga lupa," ujar Ahok di Rusun Pesakih, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (25/8/2016).

Dia sengaja mempopolerkan sistem transaksi tunai mulai dari warga rusun. Dengan begitu, DKI dapat mengetahui bagaimana kondisi keuangan penghuni rusun.

"Kenapa pakai debit, biar kami tahu arus keuangan Bapak Ibu. Kita bisa tahu siapa yang berhak dapat kredit dan lain-lain," ucap Ahok.

Hari ini, Pemprov DKI bersama OJK mengukuhkan Tim Percepatan Akses Keuangan di Daerah (TPAKD) dan soft launching Pembangunan Green Zone serta Green Building Rusun Pesakih. TPKAD DKI memiliki sejumlah program di antaranya gerakan rusun menabung dan penerbitan e-Rusun.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya