Liputan6.com, Medan - Kepolisian Daerah Sumatera Utara menyelidiki motif bomber di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Jalan Dr Mansyur No 75 Medan, Sumatera Utara, berinisial IAH.
"Motifnya belum bisa dipastikan. Kita masih lakukan penyelidikan, karena pelaku masih bungkam," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Nurfallah di lokasi kejadian, Minggu (28/8/2016).
Dia mengatakan, pihaknya juga terus mendalami kemungkinan adanya kelompok yang bertanggung jawab atas teror tersebut. Namun pihak kepolisian belum bersedia mengaitkan aksi teror tersebut dengan kelompok tertentu.
Advertisement
"Belum bisa menyimpulkan," kata Nurfallah.
Namun, kata dia, sang bomber sempat mengakui jika disuruh oleh seseorang untuk melakukan aksi tersebut. Pihak kepolisian belum mengetahui identitas orang yang menyuruh pelaku itu.
"Sampai saat ini belum diketahui inisialnya," ujar Nurfallah.
Pihak kepolisian terus mengembangkan penyelidikan, termasuk membawa pelaku ke tempat tinggalnya di Jalan Setiabudi, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang.
Selain mengamankan si bomber, pihak kepolisian juga mengamankan barang bukti lain seperti sepeda motor milik pelaku, pisau, ransel yang diduga membawa barang yang diduga bom dan pakaian.
Informasi yang dikumpulkan, Nurfallah menjelaskan, IAH awalnya masuk ke dalam Gereja Katolik Stasi Santo Yosep dengan cara berpura-pura mengikuti kegiatan ibadah. Kemudian IAH mencoba meledakkan sesuatu yang diduga bom.
"Setelah mencoba meledakkan sesuatu, pelaku langsung mengejar pastor dengan pisau. Kemudian para jemaat yang melihat langsung menangkap pelaku dan segera menghubungi polisi," tutur Nurfallah.
Mendengar adanya unsur bom yang digunakan IAH, pihak kepolisian menurunkan Tim Penjinak Bom Detasemen Gegana, selanjutnya melakukan penyisiran di sekeliling gereja.