Pengakuan IAH Si Bomber Gereja Santo Yosep Medan

Jawaban IAH tidak serta-merta ditelan penyidik. Sebab setiap pelaku kejahatan otomatis akan berusaha melepaskan diri.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 04 Des 2023, 22:19 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2016, 14:37 WIB
Teror Bom Medan
Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Jalan Dr Mansyur, Medan, Sumut, yang menjadi sasaran aksi teroris. (Liputan6.com/Reza Perdana)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam keadaan terluka akibat bom yang meledak dari ransel yang dibawanya, IAH, dirawat di rumah sakit. Polisi menghimpun keterangan dari sang bomber.

Dalam pemeriksaan sementara, pria kelahiran Medan, Sumatera Utara, 22 Oktober 1998 ini mengaku disuruh orang tak dikenal untuk melancarkan bom bunuh diri di tengah-tengah jemaat gereja.

"Pelaku menerangkan dia hanya disuruh orang yang ketemu di jalan untuk melakukan peledakan," kata Karopenmas Polri Brigjen Pol Agus Rianto di Jakarta, Minggu (28/8/2016).

Agus menegaskan, tentu jawaban IAH tidak serta-merta ditelan penyidik. Sebab setiap pelaku kejahatan otomatis akan berusaha melindungi dan melepaskan dirinya dari segala tuduhan.

Saat ini, Agus melanjutkan, penyidik tengah mendalami profil IAH. Rumahnya yang beralamat di Jalan Setiabudi, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang digeledah polisi.

"Apakah masih ada bahan diduga bom maupun peralatan atau amunisi untuk merakit bom yang masih tersisa. Ini dalam rangka pengumpulan alat bukti," Agus menjelaskan.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya