Rekonstruksi Pembunuhan oleh Dimas Kanjeng Diwarnai Pelangi

Argo menjelaskan, 74 adegan tersebut merupakan urutan saat Dimas Kanjeng menginstruksikan membunuh santri bernama Abdul Gani.

oleh Dhimas Prasaja diperbarui 04 Okt 2016, 05:07 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2016, 05:07 WIB
Dimas Kanjeng
(Liputan6.com/Dhimas Prasaja)

Liputan6.com, Probolinggo - Hampir tujuh jam jajaran Polda Jawa Timur merekonstruksi pembunuhan santri dengan tersangka Dimas Kanjeng Taat Pribadi di padepokannya, Desa Wangkal, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Kabid Humas Polda Jawa Timur Komisaris Besar Argo Yuwono H menuturkan, ada 74 adegan yang diperagakan Dimas Kanjeng bersama tim Subdit III Ditreskrimum dan tim Inafis Polda Jatim.

"Hari ini untuk rekonstruksi pembunuhan selesai sudah dan jumlahnya ada reka 74 adegan yang diperankan oleh tersangka Taat Pribadi dan lima tersangka lainnya," tutur Argo kepada Liputan6.com, Probolinggo, Jawa Timur, Senin 3 Oktober 2016.

Argo menjelaskan, 74 adegan tersebut merupakan rangkaian saat Dimas Kanjeng menginstruksikan membunuh hingga membuang jenazah santri bernama Abdul Gani.

Argo menepis dugaan pihaknya akan menggeledah bungker dalam rumah Dimas Kanjeng, yang diduga berisi miliaran uang dan perhiasan.

"Hari ini kami masih fokus dulu pada kasus pembunuhannya, tidak ada sama sekali rencana pencarian bungker. Dan tidak pernah saya katakan di sini ada bungker yang digunakan untuk menyimpan uang," tegas dia.

Rekonstruksi tersebut menyita perhatian ratusan warga sekitar. Mereka antusias melihat adegan demi adegan hingga berakhir.

Seperti Divana Ramalia, warga asal Jember itu rela menunggu sejak pukul 14.00 WIB, untuk menyaksikan langsung proses reka ulang pembunuhan.

"Saya dengar dari bibi saya, katanya ada adegan ulang pembunuhan di pondok Dimas Kanjeng. Ya jadi penasaran gimana sebenarnya pondok ini dan saya juga baru tahu wujudnya pondok ini, pertama kali ini," kata Divana yang tinggal di Desa Gading, Probolinggo, Jawa Timur.

Proses rekonstruksi tersebut berakhir dengan indah. Sebuah pelangi menghiasi langit sebelah timur Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Fenomena alam itu sempat terjadi selama 40 menit, hingga matahari terbenam.


Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya