Liputan6.com, Kebumen - Selama ini komoditi sarang walet punya harga jual tinggi yang banyak dikonsumsi masyarakat kelas atas untuk pengobatan. Namun di balik itu ada pengorbanan dan resiko besar yang bisa mengancam jiwa saat sarang walet dipetik. Di Karang Duwur, Kebumen, Jawa Tengah, pemetikan sarang walet di gua-gua yang cukup berbahaya bahkan diikuti oleh bocah di bawah umur .
Perbukitan yang di dominasi batu karang ini terletak di Kecamatan Ayah, Jawa Tengah, dikenal dengan sebutan Karang Duwur. Di kawasan inilah terdapat sejumlah gua tempat bersarangnya burung walet. Bahkan sebagian warga menggantungkan hidupnya dari tempat ini.
Baca Juga
Kondisi ekonomi yang tidak memadai, memaksa salah satu warga dari Desa Argopeni, Kasman, mengajak serta anaknya, Ananda bocah berusia 8 tahun untuk ikut mencari sarang burung walet. Kawasan Karang Duwur yang curam dan deburan ombak laut selatan tidak membuat nyali Ananda ciut.
Advertisement
Salah satu gua walet dengan tingkat resiko besar disambangi. Bukan pekerjaan mudah apalagi ditambah kondisi air laut yang tengah pasang. Hal ini menyebabkan suasana dalam gua mencekam. Hempasan ombak yang semakin meninggi sangat mengancam.
Menyusun bambu untuk dijadikan tangga, Kasman mencari sarang walet di antara batu karang, sementara anaknya memperhatikan sang ayah bekerja sambil memegangi tali dengan erat akibat hempasan ombak yang memasuki gua.
Penyertaan bocah usia sekolah dalam pekerjaan tertentu sebisa mungkin tak mengganggu kegiatan belajar dan bermainnya. Pengawasan orangtua ataupun orang dewasa sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi resiko yang mungkin dialaminya.
Bagaimana bahaya yang mengintai proses pemetikan sarang walet di Gua Karang Duwur berlangsung? Simak kisah selengkapnya dalam Sigi SCTV edisi Sabtu (3/12/2016) di bawah ini.