Penyebab Tergelincirnya Pesawat Tempur F-16 di Pekanbaru

Akibat kejadian ini, Bandara Sultan Syarif Kasim ditutup selama 1 jam,

oleh M Syukur diperbarui 15 Mar 2017, 02:09 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2017, 02:09 WIB
M Syukur/Liputan6.com
Pesawat tempur tergelincir di Bandara Pekanbari Riau (M Syukur/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Pesawat Tempur TNI AU yang tergelincir di landasan pacu Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau, Selasa petang, berjenis F-16 dengan nomor registrasi TS-1603. Meski terbakar dan terbalik akibat kejadian ini, pilot dan co pilot selamat.

"Aman semua pilotnya," kata Komandan Lapangan Udara Roesmin Nurjadin Marsekal Pertama Henri Alfiandi kepada wartawan, Selasa malam (14/3/2017) di Pekanbaru.

Saat kecelakaan, pesawat tempur F-16 itu dipilot Mayor Penerbang Andri (NRP 531129) dan Letnan Satu Penerbang Marko ‎(NRP 541547). Pesawat ini berasal dari kesatuan Skadron 16 di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru.

Pesawat ini tergelincir ketika ingin mendarat atau landing. Kala itu terjadi oveshoot dan menyebabkan pesawat tergelincir hingga terbalik, namun pilot beserta co pilotnya berhasil selamat.

Meski membenarkan adanya kejadian ini, Marsma Henri belum bisa menjelaskan secara detail kejadian itu. Dia mengaku masih mengumpulkan data.

Sebelumnya akibat kejadian ini, Bandara Sultan Syarif Kasim yang masih berlandasan sama dengan Lanud Roesmin Nurjadi, ditutup selama 1 jam, mulai pukul 17.41 WIB sampai 108.41 WIB.

Officer In Charge Bandara SSK II, Bambang Setiawan menyebut, tergelincirnya pesawat tempur ini membuat sejumlah penerbangan sipil dialihkan. Di antaranya Maskapai Garuda dan Lion yang ingin mendarat di Pekanbaru.

"GA (kode penerbangan Garuda) 178‎ dari Jakarta dialihkan ke Batam, sementara Lion JT 295 RTB dari Kuala Namu return to Base (pulang kembali)," sebut Bambang.‎

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya