Bambang Widjojanto: Saya, Kita, Kamu, Kalian Itu Novel Baswedan

Kejadian yang menimpa Novel Baswedan, ia menjelaskan, merupakan salah satu bentuk terorizing dan pelakunya adalah teroris.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 11 Apr 2017, 13:59 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2017, 13:59 WIB
20150708-Pemeriksaan Bareskrim-Jakarta-Novel Baswedan
Novel Baswedan saat tiba di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (8/7/2015). Novel kembali diperiksa terkait kasus dugaan penembakan pelaku pencurian sarang burung walet di Bengkulu pada 2004. (Liputa6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Pimpinan KPK Bambang Widjojanto mendatangi gedung lembaga antirasuah. Kedatangan Bambang sebagai betuk dukungan kepada KPK atas kejadian yang menimpa salah satu penyidik senior KPK, Novel Baswedan.

"Kehadiran saya ke sini bagian apresiasi dan dukungan. Kita adalah Novel Baswedan. Saya, Kita, Kamu, Kalian adalah Novel Baswedan. Tugas kita adalah melawan segala bentuk teror dari para teroris yang merupakan koruptor dan ini adalah serangan balik yang luar biasa," ujar Bambang di Gedung KPK Kuningan Jakarta Selatan, Selasa (11/4/2017).

Kejadian yang menimpa Novel Baswedan, ia menjelaskan, merupakan salah satu bentuk terorizing dan pelakunya adalah teroris. Sebab, tindakan yang dilakukan pelaku telah di luar batas.

"Kejadian seperti ini harus dituntaskan. Kalau tidak pernah berhasil dituntaskan maka tidak pernah berakhir. Ini akan terus menerus terjadi. Kalau tidak segera dituntaskan itu artinya upaya pemberantasan korupsi tengah ditikam ulu hatinya," ujar Bambang.

Tindakan seperti ini, menurut Bambang telah mempersoalkan keinginan Presiden Jokowi dalam mewujudkan program Nawacita. Untuk itu, dia meminya agar negara juga memberikan jaminan keamanan kepada pihak-pihak yang sedang menjalankan tugas serius, seperti Novel Baswedan yang merupakan penyidik otentik KPK.

"Ini suatu kejahatan yang langsung mempersoalkan keinginan pak Jokowi mewujudkan Nawacita. Salah satunya adalah bahwa negara tidak ingin absen. Ini dapat dijadikan gagal dalam memberikan jaminan securitas kepada pihak-pihak yang sedang menjalankan tugas," imbuh dia.

Soal kasus yang menimpa Novel ada hubungannya dengan kasus mega korupsi e-KTP, karena ia merupakan Ketua Penyidik dalam kasus tersebut, Bambang meminta agat tidak terburu-buru untuk mengaitkan hal tersebut.

"Jangan terlalu terburu-buru mengaitkan ada pihak lain yang terlibat. Tapi tidak bisa mengatakan bahwa ini tidak ada kaitannya juga dengan tindakan penyidikan yang sedang dilakukan Novel Baswedan dan teman-teman penyidik lainnya," tandas Bambang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya