Liputan6.com, Semarang - Pimpinan Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin Rembang, KH Mustofa Bisri atau Gus Mus punya trik jitu melawan hoax atau berita bohong di media sosial. Bukan meninggalkan medsos, namun dia mengajak masyarakat berfikir waras.
"Kita harus tetap menjaga kewarasan. Jangan sampai orang-orang tak waras menguasai media sosial," kata Gus Mus di Sarasehan Nasional Melawan Hoax di bersama Humas Kepolisian se-Polda Jateng, beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Jika yang tidak waras mengusai medsos, kata Gus Mus, seolah menjadi sumber kebenaran, padahal tak waras. "Maka seng waras ojo ngalah (yang berakal sehat jangan mau mengalah)," ajak Gus Mus.
Advertisement
Gus Mus menyatakan, pemerintah dan ulama harus berjalan sesuai koridornya dalam memerangi hoax.
"Kalau dua kelompok antara ulama dan umara (pemerintah)baik maka masyarakat juga akan baik, " imbuh dia.
Menurut ulama yang juga budayawan ini, sesuatu yang baik dari ulama belum tentu baik untuk pemerintah. Sehingga peran keduanya harus berjalan sesuai koridornya.
"Kalau gubernur dan bupati itikaf sehari di masjid, itu enggak baik. Sebaliknya, kalau ulama rajin mendatangi kabupaten tiap hari untuk apa. Apalagi ulama mimpin demo. Ini aneh sekali," kata dia.
"Polisi dan pemerintah ya jangan mengimbau, mereka punya daya tekan harus memerintah. Mengimbau itu kewajiban ulama," ujar Gus Mus.