Liputan6.com, Jakarta - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan menuturkan, Pancasila yang dipahami dan dijalankan dengan benar oleh masyarakat Indonesia, tidak akan digunakan sebagai alat memukul.
Justru jika masyarakat memahami dengan benar, lanjut Zulkifli, Pancasila dapat menjadi jembatan untuk saling merangkul. Sebab, Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, sudah sepatutnya menjadi landasan bangsa Indonesia dalam bernegara.
Baca Juga
"Dengan Pancasila kita saling merangkul, bukan memukul. Kita mengajak pada kebaikan bukan mengejek," kata Zulkifli Hasan saat menyampaikan Pidato Sosialisasi Empat Pilar kepada Pengurus Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) di Gedung Nusantara V MPR Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu, 20 Mei 2017.
Advertisement
Ketua Umum Partai PAN itu menolak segala bentuk pemahaman Pancasila yang saling menyudutkan dan menyalahkan sesama warga Indonesia.
"Kalau tidak ikut satu kubu, maka dianggap anti-Pancasila. Kalau tidak bersama memilih salah satu calon dianggap antikebinekaan. Ini pemahaman yang salah," dia menuturkan.
Dia juga berharap usai Pilkada Jakarta, kondisi Ibu Kota dapat kembali kondusif dan tidak ada lagi dendam serta permusuhan sesama bangsa Indonesia.
"Pilkada itu kompetisi sesama anak bangsa. Sekarang sudah selesai, tim sukses sudah tidak ada. Saatnya rekonsiliasi dan bersatu," Zulkifli melanjutkan.
Pada kesempatan yang sama, Ketua PERTI Basri Bermanda mengucapkan terima kasih kepada Zulkifli Hasan atas kesempatan yang diberikan olehnya sehingga PERTI dapat melaksanakan acara tersebut di Gedung MPR RI.
"Pak Zul sampaikan pada kami MPR sebagai rumah rakyat, selalu terbuka bagi PERTI. Saya kira inilah yang kita butuhkan pemimpin yang merakyat dan aspiratif. Terima kasih Pak Zul," ujar Basri.
Â