Jokowi: Ceramah Keagamaan Harus Jadi Bagian Pengamalan Pancasila

Presiden Joko Widodo atau Jokowi ingin Pancasila kembali diingat melalui seluruh sendi kehidupan.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 01 Jun 2017, 13:40 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2017, 13:40 WIB
Kenakan Baju Betawi Jokowi Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila
Presiden Jokowi berpidato saat upacara Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Jakarta, Kamis (1/6). Dalam pidatonya presiden Jokowi mengajak seluruh elemen untuk tidak pernah berhenti mengamalkan nilai-nilai Pancasila. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi ingin Pancasila kembali diingat melalui seluruh sendi kehidupan. Tak hanya itu, pengalaman dalam kehidupan sehari-hari juga sangat diperlukan.

Jokowi mengajak para pemuka agama baik ulama, ustaz, pendeta, pastur, biksu, pedanda, pendidik, budayawan, pelaku, seni, dan media untuk tetap menjaga komitmen merawat Pancasila. Pemahaman terhadap Pancasila harus terus disampaikan kepada masyarakat.

"Ceramah keagamaan dan materi pendidikan, fokus pemberitaan dan perdebatan di media sosial harus menjadi bagian dari pendalaman dan pengamalan Pancasila," ujar Jokowi saat menyampaikan Amanat pada Upacara Hari Pancasila di Gedung Pancasila, Jakarta, Kamis (1/6/2017).

Indonesia harus belajar dari negara pengalaman buruk negara lain. Mereka terus dihantui radikalisme, terorisme, konflik sosial, dan perang saudara. Dengan 4 pilar kebangsaan yang dimiliki Indonesia, masyarakat bisa tetap hidup rukun dan bergotong-royong memajukan negeri ini.

"Dengan Pancasila, Indonesia adalah rujukan masyarakat internasional untuk membangun kehidupan yang damai, yang adil, yang makmur di tengah kemajemukan dunia," ucap Jokowi.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya