Ketum PBNU: Pancasila Siratkan 2 Amanah Bangun Agama dan Negara

Said Aqil menjelaskan, amanah wathaniyah merupakan kewajiban dalam mempertahankan negara.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 07 Jun 2017, 08:18 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2017, 08:18 WIB
Tokoh Lintas Agama Serukan Pilkada Damai
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengatakan, Pancasila mengandung unsur-unsur yang mewakili tata cara berkehidupan dalam keberagaman.

Said Aqil Sirajd mengatakan, setiap warga Indonesia memiliki dua amanah yang diwariskan para leluhur. Pertama, amanah dinniyah dan kedua, amanah wathaniyah.

Amanah dinniyah merupakan tugas membangun agama yang kokoh di atas bumi pertiwi Indonesia. Dasar budaya dapat digunakan sebagai instrumen dalam mensyiarkan agama.

"Jangan dibalik. Contohnya gampang, sarung budaya, batik budaya, untuk salat untuk ibadah. Jangan dibalik agama untuk budaya, gamis untuk demo. Enggak bener itu," kata Said Aqil saat memberikan tausiah di kediaman Ketua DPD di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa 6 Juni 2017.

"Berbisnis untuk ibadah, jangan kebalik. Ibadah untuk bisnis, salat Jumat untuk politik enggak bener itu menurut saya," kata Ketum PBNU itu.

Dia menjelaskan, amanah wathaniyah merupakan kewajiban dalam mempertahankan negara. Pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asyari sudah menyebutkan, hubbul wathan minal iman, nasionalisme adalah bagian dari agama, bagian dari Iman kepada Allah.

"Lah, dua amal ini sudah tercantum dalam Pancasila. Pancasila sila pertama melambangkan penegasan amanah dinniyah. Yang empat sila amanah wathaniyah, membangun bangsa ini baik manusianya, alamnya, insfrastrukturnya dalam rangka menjalankan amanah wathaniyah. Dua-duanya adalah amanah dari Allah di atas pundak kita semua," ucap Said Aqil.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya