Sudah Ada Rumah Dinas, Gerindra Tolak Apartemen DPR

Sekjen Partai Gerinda Ahmad Muzani menyatakan Gerindra menolak rencana pembangunan apartemen di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.

oleh Ika Defianti diperbarui 16 Agu 2017, 11:45 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2017, 11:45 WIB
Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani
Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani

Liputan6.com, Jakarta - Sekjen Partai Gerinda Ahmad Muzani menyatakan partainya menolak  rencana pembangunan apartemen di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat. Ia beralasan setiap anggota DPR sudah mendapat rumah dinas masing-masing.

"Kita tidak setuju dan menolak rencana pembangunan apartemen untuk anggota DPR," ucap Muzani di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Rabu (16/8/2017).

Ia justru mempertanyakan efektivitas rumah dinas DPR yang ada. Selama ini, Muzani melihatnya tidak ditinggali anggota DPR. Akibatnya, hunian yang diberikan oleh negara tidak difungsikan secara maksimal.

"Itu artinya anggota DPR telah memiliki hunian masing-masing di Jakarta," ujarnya.

Menurut dia, alasan pembangunan apartemen untuk meningkatkan efisiensi waktu jarak tempuh juga tidak tepat. Yang lebih penting saat ini, kata Muzani, adalah peningkatan produktivitas dari masing-masing anggota.

"Yang perlu bagaimana dapat meningkatkan produktivitas baik kuantitas maupun kualitas, disiplin," jelas Muzani.

Anggaran belanjanya DPR rencananya akan dinaikan menjadi Rp 7,25 triliun pada 2018 mendatang. Sebagian dari anggaran tersebut dikabarkan untuk membangun apartemen DPR di lokasi Taman Ria Senayan untuk memindahkan komplek perumahan kawasan Kalibata, Jakarta Selatan.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah ini: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya