Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengirim penyidik dan tim dokter ke RS Premiere, Jakarta Timur, untuk mengecek langsung kondisi kesehatan Ketua DPR Setya Novanto.
"Kemarin penyidik dan dokter sudah mendatangi yang bersangkutan, dan berkoordinasi dengan dokter operatornya," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Selasa (19/9/2017).
Menurut dia, penyidik dan tim dokter tak bisa menemui Setya Novanto secara langsung. Tim dari KPK hanya bisa melihat Ketua Umum Partai Golkar tersebut dari balik kaca jendela rumah sakit.
Advertisement
"Dari keterangan tim yang ke rumah sakit, yang melihat dari balik kaca ruangan, pasien (Setya Novanto) tidak menggunakan infus ataupun oksigen saat itu," kata Febri.
Setnov tidak hadir dalam dua kali panggilan pemeriksaan sebagai tersangka korupsi e-KTP. Ia mangkir dengan alasan sakit.
Senin 18 Agustus 2017 kemarin, Setya Novanto dijadwalkan pemeriksan ulang. Lagi-lagi ia tidak hadir dengan mengaku mengidap penyakit jantung.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sakit Jantung dan Ginjal
Beberapa waktu lalu, Ketua DPR RI Setya Novanto mangkir dari pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), lantaran tiba-tiba kondisi kesehatannya memburuk.
Selain vertigo dan plak di jantung, tersangka kasus korupsi e-KTP itu juga didiagnosa dokter mengalami sakit di bagian ginjal.
Setyo Lelono, kakak kandung Setya Novanto mengatakan, sakit ginjal itu diutarakan tim medis setelah operasi katerisasi jantung selesai dilakukan.
"Kalau dari pemeriksaan di Rumah Sakit Siloam kan ada tulisannya high risk. Saya enggak tahu istilahnya, tapi ada kondisi ginjal terganggu. Jadi setelah tahapan ini, ada tahapan pada ginjal," tutur Setyo di Rumah Sakit Premiere Jatinegara, Jakarta Timur, Senin 18 September 2017.
Menurut Setyo, kondisi kesehatan adiknya yang terus menurun itu, diawali sakit vertigo. Kemudian dari situ Novanto mulai sering mengaku mual dan ada rasa tidak nyaman di lambungnya.
Advertisement