Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia kembali mengirimkan bantuan untuk warga Rohingya. Kali ini, bantuan dikirim ke Rakhine State, Myanmar.
Bantuan ini dikirim dengan dua pesawat Hercules C-130 melalui Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Rabu, 20 September 2017 pada pukul 14.00 WIB. Kedua pesawat terbang secara bertahap.
Pesawat tidak langsung menuju ke Myanmar, namun transit terlebih dahulu di Lanud Iskandar Muda, Aceh. Pesawat baru akan lepas landas menuju Myanmar hari ini, Kamis (21/9/2017).
Advertisement
Kedua pesawat membawa sejumlah bantuan. Misalnya makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil, paket makanan siap saji, tenda, selimut, tangki air, serta kain sarung.
Selain itu, Kementerian Kesehatan juga turut memberikan bantuan berupa 1 ton paket obat-obatan untuk para pengungsi. Bantuan tersebut turut diterbangkan dalam pemberangkatan kali ini.
Sebelumnya, Indonesia sudah mengirimkan bantuan untuk pengungsi dari Rakhine State ke Bangladesh. Hingga Rabu, 13 September 2017 sudah 8 sortie bantuan yang dikirim Indonesia ke Bangladesh untuk diserahkan ke lokasi pengungsian di Coxa Bazar, perbatasan Myanmar-Bangladesh.
Menurut Kedutaan Besar Republik Indonesia yang ada di Dhaka, Bangladesh, hingga Senin 18 September 2017, total bantuan kemanusiaan sebesar 74 ton telah tiba di Bandara Internasional Shah Amanat, Chittagong, Bangladesh, dan siap untuk didistribusikan kepada para pengungsi.
Â
Bantuan Langsung ke Myanmar
Sebelumnya, pemerintah Indonesia tengah mengupayakan pemberian bantuan kepada etnis Rohingya lewat pemerintahan Myanmar secara langsung. Sebab, jalur bantuan melalui Bangladesh akan dihentikan sementara lantaran gudang penyimpanan stok sudah penuh alias menumpuk.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei menyampaikan, terhitung sejak pemberian bantuan awal, barang yang masuk ke Bangladesh dari Indonesia sudah mencapai 78 ton.
"Total ada 78 ton yang terdiri dari makanan siap saji, sarung, selimut, genset, tenda, semua yang dibutuhkan. Jadi apa yang dikirimkan Indonesia yang sudah di-assesment, kebetulan apa yang memang dibutuhkan," tutur Willem di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (19/9/2017).
Saat ini pihak Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri sedang membicarakan terkait izin pemberian bantuan langsung itu kepada Myanmar. Bantuan pun sudah disiapkan seberat 20 ton.
"Menurut keterangan kita sudah dapat lampu hijau. Pak Dubes Salman yang menangani. Jadi mudah-mudahan dalam satu, dua hari ini sudah ada izin dari Myanmar. TNI AU sudah siapkan flight clearance untuk bawa barang bantuan," jelas dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement