Liputan6.com, Jakarta - Ketua Muda Pengawasan Mahkamah Agung (MA) Sunarto mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pembersihan terhadap hakim yang nakal. Dalam kerja sama ini, Ketua Pengadilan Tinggi Manado turut terkena operasi tangkap tangan (OTT) KPK.
"Ini karena kerja sama kita lagi bersih-bersih," kata Sunarto di gedung KPK, Jakarta, Sabtu (7/10/2017).
Baca Juga
Sunarto yang tiba pukul 18.30 WIB di KPK ini, memuji kinerja lembaga antikorupsi tersebut yang mengungkap dugaan korupsi di Pengadilan Tinggi Manado, Sulawesi Utara.
Advertisement
"Ya semakin cepat semakin baik bersihnya, ya," jelas dia.
KPK menggelar OTT pada Jumat tengah malam 6 Oktober 2017 di Jakarta. Dalam OTT itu, KPK menangkap Ketua Pengadilan Tinggi Manado dan seorang anggota DPR.
Menurut Wakil Ketua KPK Laode M Syarif, OTT itu adalah hasil dari kerja sama antara KPK dan Mahkamah Agung (MA).
"Kami konfirmasi pada hari Jumat (6/10/2017) tengah malam KPK melakukan OTT di Jakarta terkait dengan kasus hukum di Sulawesi Utara. Ada penegak hukum dan politikus yang diamankan," kata dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Rumah Ketua PT Manado Sepi
Rumah dinas Ketua PT Manado S yang terletak di Kelurahan Bumi Beringin, Kecamatan Wenang, pun sepi.
"Sejak pagi hari memang banyak orang yang datang ke sini, tapi kondisi rumah dalam keadaan kosong," ujar salah satu warga di sekitar perumahan tersebut, Sabtu (7/10/2017).
Dia mengaku mendapat informasi terkait tertangkapnya seorang hakim oleh KPK di Jakarta. "Memang ini rumah dinasnya Ketua PT Manado," ucap dia.
Kondisi rumah dinas itu dalam keadaan sepi. Pintu gerbang utama tertutup. Di pos sekuriti juga tidak ada penjaganya.
Adapun bendera merah putih masih terlihat berkibar dari sebuah tiang yang terletak di bagian dalam pekarangan rumah. Sejumlah wartawan juga hilir mudik di depan rumah dinas itu.
Advertisement