Liputan6.com, Mojokerto - Sebanyak 29 elemen dari unsur kiai dan ormas mendeklarasikan pemenangan pasangan Khofifah-Emil di Pilkada Jatim 2018. Puluhan elemen itu diperkirakan memiliki 10 ribu massa. Deklarasi di Institut KH Abdul Chalim, Pacet, Mojokerto ini dihadiri cawagub Emil Elistiyanto Dardak dan sang istri Arumi Bachsin.
Kedatangan Arumi cukup menarik perhatian massa yang hadir. Tanpa dikomando, sejumlah ibu-ibu mengeluarkan telepon genggamnya untuk foto bersama.
Baca Juga
Di depan kiai dan elemen masyarakat, Emil meminta restu dan doa mendampingi Khofifah untuk memajukan Jawa Timur melalui Pilkada Jatim 2018. Dirinya juga menolak anggapan jika meninggalkan Trenggalek dalam kepemimpinan yang singkat.
Advertisement
"Peraturan perundang-undangan memungkinkan saya untuk tetap mengabdi di Trenggalek sampai pengabdian di Jawa Timur dimulai. Sehingga kalau saya dikatakan tinggal gelanggang colong playu, insya Allah tidak. Karena saya masih bertugas di Trenggalek sampai tahun keempat," tutur Emil saat memberi sambutan, Minggu (26/11/2017).
"Insya Allah amanah ini tidak akan saya tinggalkan. Karena itu dalam aturan perundangan saya tidak perlu mundur, karena esensinya jika maju memimpin Jatim akan melayani masyarakat yang sama," imbuh Emil.
Kesediannya mendampingi Ketua PP Muslimat NU ini di Pilkada Jatim 2018 menurut dia dilandasi sejumlah pemikiran Khofifah yang inovatif di sejumlah bidang, khususnya pemberdayaan umat dan pengentasan kemiskinan.
"Jadi banyak sekali inovasi Beliau. Dan kelihatannya di sini titik temunya kita akan sama-sama terbuka dengan gebrakan-gebrakan baru untuk bisa melakukan layanan publik," ucapnya disambut tepuk tangan meriah para hadirin.
Bukan Sekadar Vote Getter
Sejumlah capaian ditorehkan Emil untuk Trenggalek selama dua tahun kepemimpinannya. Di antaranya, rencana pembangunan pelabuhan di Pantai Prigi, dukungan anggaran untuk pembangunan jalur lintas selatan dan sejumlah perbaikan infrastruktur.
Ketika ditanya apakah dirinya dipilih karena potensial menjadi pendulang suara di wilayah Mataraman, dia tidak mau dianggap seperti itu.
"Jangan dilihat dari vote getter saja. Jika hanya melihat dari sisi vote getter, itu hanya menang atau kalah. Kita harus melihat bagaimana ini bisa jadi platform untuk bangun Jatim jadi lebih baik ke depannya," ujar Emil.
"Saya rasa bukan melihat saya dari Mataraman, tapi melihat bagaimana saya bisa membawa perspektif wilayah pembangunan yang sudah terjalin selama ini ke dalam platform pembangunan Jatim untuk 2019 berikutnya," ucap Emil.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Â
Â
Advertisement