Bekasi Siapkan 8 Rumah Sakit untuk Pasien Difteri

Delapan rumah sakit di Bekasi telah dilengkapi dengan sejumlah fasilitas pendukung untuk pasien difteri.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Des 2017, 06:37 WIB
Diterbitkan 16 Des 2017, 06:37 WIB
Difteri
Seorang paramedis menyiapkan vaksin difteri untuk diberikan kepada siswa di sebuah sekolah dasar pada hari pertama sebuah kampanye di Tangerang, Senin (11/12). (AP Photo / Tatan Syuflana)

Liputan6.com, Bekasi - Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Jawa Barat, menyediakan layanan perawatan bagi pasien difteri di delapan rumah sakit swasta. Rumah sakit itu telah dilengkapi dengan sejumlah fasilitas pendukung.

"Salah satu pertimbangan penunjukan delapan rumah sakit tersebut adalah ketersediaan fasilitas isolasi berupa pemisahan pasien difteri dengan pasien lainnya karena berpotensi menular," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Kusnanto di Bekasi, Jumat (15/12/2017).

Menurut dia, penyakit difteri yang disebabkan kuman itu berpotensi menular kepada orang lain dengan imun tubuh yang kurang. "Penyakit ini ditandai dengan munculnya lapisan putih di belakang tenggorokan. Itu yang membedakan infeksi saluran pernapasan akut dengan difteri," ujarnya seperti dilansir Antara.

Penanganan pasien difteri, kata dia, dikerjasamakan dengan seluruh rumah sakit di wilayah setempat dengan sejumlah kriteria fasilitas.

"Pasien difteri ini biasanya butuh isolasi. Namun tidak semua rumah sakit di Kota Bekasi memiliki fasilitas itu," ucap Kusnanto.

Dari total 42 rumah sakit swasta di Kota Bekasi, hanya delapan di antaranya yang dilengkapi fasilitas ruang isolasi.

 

Daftar Rumah Sakit

Difteri
Mahasiswi saat disuntik vaksin difteri di Universitas Tarumanegara, Jakarta, Kamis (14/5). Ratusan mahasiswa/wi yang berusia di bawah 19 tahun mendapatkan imunisasi (Td) sebagai antisipasi mewabahnya penyakit difteri. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Delapan rumah sakit yang dimaksud adalah, Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi, RS Hermina Galaxy, RS Hermina Kemakmuran, RS Awal Bros, RS Mitra Cibubur, RS Permata Bekasi, RS Siloam dan RS Anna Medika.

"Pasien dengan gejala difteri akan kita periksa melalui uji laboratorium sekitar 4-7 hari, kalau positif akan kita rujuk ke rumah sakit tersebut," ungkap dia.

Data pada Dinkes Kota Bekasi menyebutkan, sebanyak 17 warga setempat tercatat sempat mengalami gejala difteri sepanjang Januari-Desember 2017.

"Dari 17 pasien itu, empat di antaranya positif dan telah pulih dari penyakitnya, sementara delapan negatif difteri dan lima lainnya sedang menunggu hasil laboratorium. Mereka ada pasien yang tercatat pada Desember 2017," Kusnanto memungkas.

Pasien Bertambah

Difteri
Ekspresi Mahasiswi saat disuntik vaksin difteri di Universitas Tarumanegara, Jakarta, Kamis (14/5). Ratusan mahasiswa/wi yang berusia di bawah 19 tahun mendapatkan imunisasi (Td) sebagai antisipasi mewabahnya penyakit difteri. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat adanya penambahan pasien suspek difteri sebanyak lima orang pada Desember 2017.

"Sebelumnya pada Januari-November 2017, ada 12 pasien difteri. Delapan di antaranya negatif dan empat di antaranya positif, namun sudah pulih pascaperawatan tim medis," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Kusnanto, di Bekasi, Jumat.

Menurut dia, penambahan pasien baru tersebut mayoritas adalah anak usia di bawah lima tahun. Hanya satu pasien di antaranya yang berkategori dewasa.

Dikatakan Kusnanto, seluruh terduga difteri itu saat ini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Hermina Galaxy, RS Hermina Kemakmuran, RS Awal Bros dan RS Suryanti Suroso Jakarta.

Saksikan video menarik berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya