Polisi Periksa Korban Dugaan Intimidasi Kelompok 2019 Ganti Presiden

Stedi Rekpi Warung jadi korban intimidasi massa berkaus #2019GantiPresiden saat Car Free Day.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Mei 2018, 09:23 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2018, 09:23 WIB
Buruh mengenakan topi 2019 ganti presiden
Buruh mengenakan topi 2019 ganti presiden

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Polda Metro Jaya akan memeriksa Stedi Rekpi Warung, korban intimidasi saat Car Free Day (CFD) oleh massa berkaus #2019GantiPresiden di kawasan Sudirman-MH Thamrin.

"Iya benar anggota saya (Stedi) akan dimintai keterangan sebagai korban hari ini," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah Jaringan Kemandirian Nasional (DPD JAMAN) DKI Jakarta, Bastian, Senin (7/5/2018).

Rencananya, Stedi akan diperiksa polisi sekitar pukul 10.00 WIB.

Saat pemeriksaan, kata Bastian, Stedi akan membawa beberapa barang bukti.

"Kalau untuk barang bukti yang dibawa nanti bisa ditanyakan ke kuasa hukum ya," kata Bastian.

Stedi telah melaporkan dugaan persekusi yang dialaminya saat Car Free Day (CFD) ke Polda metro Jaya pada Senin, 30 April 2018.

Stedi adalah satu dari beberapa pria berkaus #DiaSibukKerja yang tengah jalan sehat. Saat itu, dirinya mendapatkan perlakuan tak menyenangkan dari massa berkaus #2019GantiPresiden. Dengan didampingi pengacaranya, Bambang Sri Pujo, dia membuat laporan di Gedung Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya.

"Bahwa peristiwa persekusi pada CFD hari Minggu, 29 April itu adalah hal yang sangat memalukan bangsa Indonesia di mata dunia," tegas Bambang.

Diteror

Petugas Satpol PP meminta warga tak memakai kaus 2019 Ganti Presiden di kegiatan CFD
Petugas Satpol PP meminta warga tak memakai kaus 2019 Ganti Presiden di kegiatan CFD (Liputan6.com/ Putu Merta Surya Putra)

Selain Stedi, Susi Ferawati juga mengaku jadi korban intimidasi di CFD yang diduga dilakukan oleh relawan #2019GantiPresiden. Susi Ferawati mengaku mendapat banyak teror melalui media sosial. Dia mengaku dicecar terkait tuduhan-tuduhan rekayasa peristiwa yang menimpanya.

"Disangka rekayasa, dibilang itu bukan anak saya, karena ada perbedaan nama anak, kalau ada pertanyaan itu anaknya nama siapa bener enggak, saya jawab tanya aja ke yang pembuat video, saya kan bukan yang buat dan viralkan video gitu, tanya aja ke pembuat video, saya kan enggak tahu," ucapnya di Mapolda Metro Jaya, Jumat, 4 Mei 2018.

Susi membantah tuduhan mengenal pelaku intimidasi CFD seperti yang dituduhkan di media sosial, lantaran mengenakan gelang serupa. Dia mengaku ketika itu hanya dengan rombongannya melintas di CFD. Termasuk ditemani rekannya bernama Siti Taruma, yang menjadi saksi fakta dalam pelaporannya ke Polda Metro Jaya.

"Enggak kenal. Saya hanya pergi berlima sama mereka. Saya benar-benar hanya pergi berlima. Ke mana-mana saya berlima," ucapnya.

Dia juga bercerita tidak ada iktikad baik dan permintaan maaf oleh pihak yang membela relawan ganti presiden. Malah, dia diteror terkait tuduhan gelang tersebut.

"Baru bangun tidur aja saya sudah diteror masalah gelang. Saya sih jelaskan positif saja bahwa itu kan gelang hadiah dari Madinah. Saya dapatkan 2017. Buat zikir buat ingat Mekah Madinah. Apa salahnya saya pakai," ujar Suci yang menjadi korban intimidasi CFD.

Reporter : Ronald

Sumber : Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya