Polri: Mantan Wadir Narkoba Polda Kalbar Positif Gunakan Sabu

AKBP Hartono, mantan Wadir Narkoba Polda Kalbar, terancam dipecat karena menggunakan sabu.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Jul 2018, 08:32 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2018, 08:32 WIB
Kadiv Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto
Kadiv Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto, berbicara soal pengusutan harga telur ayam. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, AKBP Hartono positif menggunakan narkoba jenis sabu. Kesimpulan itu diperoleh setelah Mantan Wadir Narkoba Polda Kalimantan Barat itu menjalani tes urine.

"Tes urine positif. Tapi kita harus membuktikan apakah dia pengguna atau bandar itu harus ada pembuktian lebih lanjut," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin 31 Juli 2018.

AKBP Hartono kedapatan membawa sabu di Bandara Soekarno-Hatta beberapa waktu lalu. Ia lantas menjalani pemeriksana oleh Divisi Propam Polri.

Polisi kini mendalami tujuan AKBP Hartono datang ke Jakarta.

"Iya masih diproses. Enggak tau saya (ngapain di Jakarta), belum tanya. Belum tau motifnya," ujar Setyo.

Polisi juga masih mendalami perihal 23,8 gram sabu yang dibawa Hartono. Belum jelas barang haram itu dibawanya untuk dipakai sendiri atau dijual.

"Itu harus dibuktikan juga, harus ada pembuktian. Dia juga ditangkap sendiri dan saya belum tau posisi narkobanya di mana," ucapnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Geram

Jenderal bintang dua itu geram dengan apa yang dilakukan oleh Hartono. Saat menjabat sebagai Wakil Direktur Narkoba, ia malah berurusan dengan polisi karena narkoba.

"Itu enggak bener banget, Wakil Direktur Narkoba. Sudah tau di perlintasan gitu diperiksa kenapa dia bawa gitu. Ampun deh itu. Dia menghancurkan karirnya dia. Polisi tidak perlu orang-orang yang bernarkoba, narkoba itu merugikan semuanya," geramnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya