Fahri Hamzah Duga PKS Penyebab Anies Tak Kunjung Pilih Wagub DKI

Fahri Hamzah mengatakan belum adanya Wagub DKI Jakarta sampai saat ini karena PKS menyodorkan kadernya yang tak dikenal, sehingga proses penunjukan Wagub ini menjadi rumit dan lama.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Des 2018, 17:40 WIB
Diterbitkan 21 Des 2018, 17:40 WIB
Gaya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memantau penyegelan bangunan di Pulau Reklamasi, Teluk Jakarta, Kamis (7/6). Anies tampak mengenakan baju batik lengan panjang dan celana hitam. (Liputan6.com/HO/Deka Wira Saputra)
Gaya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memantau penyegelan bangunan di Pulau Reklamasi, Teluk Jakarta, Kamis (7/6). Anies tampak mengenakan baju batik lengan panjang dan celana hitam. (Liputan6.com/HO/Deka Wira Saputra)

Liputan6.com, Jakarta - Sejak Sandiaga Salahuddin Uno maju sebagai calon wakil presiden, kursi Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta sampai saat ini masih kosong. PKS yang berkoalisi bersama Gerindra dalam Pilkada DKI Jakarta pada 2016 lalu juga telah menyodorkan nama kandidat Cawagub ke DPRD DKI Jakarta.

Untuk diketahui, dua nama yang diajukan PKS tersebut, yaitu Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. Nama-nama tersebut telah disepakati PKS bersama Gerindra, untuk selanjutnya mereka akan mengikuti uji kepatutan serta kelayakan.

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan belum adanya Wagub DKI Jakarta sampai saat ini karena PKS menyodorkan kadernya yang tak dikenal. Sehingga proses penunjukan Wagub ini menjadi rumit dan lama.

"Masalahnya begini, saya dengar di DKI itu orang minta kader PKS yang mengerti DKI, salah satu namanya Tri Wisaksana. Dia wakil Ketua DPRD, sudah menjadi anggota DPRD berkali-kali dan termasuk cagub sebenarnya kalau PKS maju," jelasnya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (21/12).

Dia mengungkapkan, jika PKS memilih Tri Wisaksana, semua pihak di DKI Jakarta setuju. Namun menurut dia, PKS menyodorkan nama-nama cawagub yang tak diinginkan fraksi-fraksi di DPRD DKI Jakarta.

"Kalau orang itu (Tri Wisaksana) yang dipilih, semua oke. Masalahnya PKS menaruh orang yang tidak dikenal dan tidak disetujui partai-partai yang akan memilih. Akhirnya itu rumit," jelasnya.

"Memang masalahnya di PKS-nya. Kenapa PKS mengajukan orang yang tidak dikenal dan dianggap tidak mengerti DKI. Ini kan mau membantu gubernur. Tanya juga gubernurnya mau apa, kan," pungkas Fahri.

Reporter: Hari Ariyanti

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya