Megawati Terisak saat Kenang Sejarah PDI Menjadi PDIP

Megawati memutar memorinya saat PDIP masih bernama PDI terkait kejadian di Pemilu 1997.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 10 Jan 2019, 12:02 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2019, 12:02 WIB
Calon Presiden Joko Widodo dan cawapres Ma'ruf Amin duduk di bangku depan bersama Megawati Soekarnoputri dalam perayaan HUT PDIP.
Calon Presiden Joko Widodo dan cawapres Ma'ruf Amin duduk di bangku depan bersama Megawati Soekarnoputri dalam perayaan HUT PDIP. (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, sempat terisak dan menitikkan air mata, saat menceritakan sejarah perubahan nama partainya. Hal ini disampaikan saat menyampaikan pidato dalam rangka HUT PDIP ke-56.

Presiden kelima RI ini, memutar memorinya saat PDIP masih bernama PDI terkait kejadian di Pemilu 1997. Di mana jelang hari pencoblosan, dia didatangi oleh perwakilan pemerintahan.

"Kembali ke dalam ingatan yang lama, kenapa dari PDI menjadi PDI Perjuangan. Kami waktu itu tahun 97, waktu itu ada Pemilu, saya tidak lupa, beberapa hari pencoblosan saya didatangi beberapa orang dari Pemerintah, yang mengatakan kepada saya hak saya untuk dipilih itu ditiadakan. Tapi saya diizinkan untuk memilih," ucap Megawati di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (11/1/2019).

Hal ini membuat dia merasa binggung. Meski demikian, Megawati tetap meminta para kader banteng untuk tetap mencoblos.

"Saya pikir waktu itu pada nurut. Saya sampai ditunggu untuk ke tempat coblos. Tapi mungkin sudah jalannya, persis saat (hari) mencoblos, keluarga saya di Blitar ada yang meninggal, dan saya pergi ke sana. Sampai saat penguburan saya tetap ditunggu, waktu itu bukan KPU tapi LPU, dan meminta menggunakan hak saya untuk mencoblos di Blitar. Tapi waktu itu saya mengatakan tidak mungkin, karena harus mengantarkan jenazah sampai pemakaman," cerita Megawati.

Dia mengaku sedih, pasalnya, kader-kader PDI tidak mau memilih. Sehingga suaranya turun drastis. Saat menceritakan ini, dia pun sempat terisak dan menitikkan air mata.

"Tapi bukan sedih, warga PDI bersorak-sorai. Setelah itu tentu saja, PDI suaranya dikatakan tidak bagus," cerita Megawati.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Ubah Nama

PDIP Luncurkan Atribut Milenial
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memberi sambutan saat peluncuran Atribut Milenial di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (20/9). Peluncuran Atribut Milenial untuk kampanye Pemilu 2019 ini diperagakan langsung oleh para kader. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Saat Pemilu 1999, dia disebut boleh ikut. Dengan catatan harus mengubah nama.

"Waktu itu ada yang mengatakan perjuangan, perjuangan. Waktu mendaftarkan nama itulah kenapa menjadi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan disahkan 1 Februari 1999, waktu saat kongres kelima. Itulah salah satu perjalanan luar biasa dari PDI ke PDI Perjuangan," kata Megawati.

Menurut dia, sejarah ini terus disampaikannya. Untuk mengingat para kader banteng bermoncong putih itu.

"Sejarah tersebut selalu saya sampaikan. Agar partai ini memiliki ingatan kolektif, dan komitmen tuntaskan tugas sejarah," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya