Anggota Komisi IV: Perkuat Beras Nasional, Perlu Upaya Konkret untuk Petani

Urip menyatakan, rencana dan perhitungan yang tepat untuk melakukan ekspor beras merupakan bentuk kemandirian pangan.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Jan 2019, 16:03 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2019, 16:03 WIB
Jelang Natal dan Tahun Baru, Stok Beras Aman
Pekerja memindahkan beras di pasar induk cipinang, Jakarta, Kamis (13/12). Direktur Pasar Induk Beras Cipinang Arief Prasetyo Adi memastikan, ketersediaan stok beras di pasar masih kategori aman jelang Natal dan Tahun Baru. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR I Made Urip menilai pemerintah bisa saja melakukan ekspor beras ke negara-negara Asia maupun benua lainnya di dunia. Sebab stok beras nasional saat ini dinilainya sedang surplus.

Urip menyatakan, rencana dan perhitungan yang tepat untuk melakukan ekspor beras merupakan bentuk kemandirian pangan.

"Mudah-mudahan produksi beras nasional terus mengalam peningkatan. Kalau ditanya bisa atau tidak kita ekspor beras, harus optimis bisa. Itu kan kemandirian pangan," ujarb Urip dalam keterangannya, Jakarta, Minggu (27/1/2019).

Urip mengemukakan, selama ini kinerja Kementerian Pertanian di era pemerintahan Joko Widodo cukup nyata hasilnya. Beberapa komoditas pangan tercatat meningkat ekspornya

"Jadi agar semakin memperkuat ketahanan beras nasional, ke depannya perlu terus upaya konkret yang menyasar petani," ucap Urip.

Sebelumnya, pada rapat bersama antara Komisi IV DPR dengan Kementerian Pertanian dan Badan Urusan Logistik (Bulog), mencuat wacana untuk melakukan ekspor beras ke beberapa negara di Asean.

Pernyataan itu dilontarkan Kepala Bulog Budi Waseso atau akrab dikenal Buwas. Ekspor beras dilakukan untuk mengoptimalkan penyerapan padi dari panen raya yang berlangsung sekitar April atau Mei mendatang.

Untuk dapat merealisasikan keinginan ekspor beras itu, koordinasi dan komunikasi telah dilakukan bersama Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Luar Negeri.

 


Kesejahteraan Petani

Pasokan Melimpah dan Stok Gudang Penuh, Operasi Pasar Tidak Perlu
Bulog tak perlu melakukan operasi pasar beras. Karena jika stok beras di pasar berlebih, akan beresiko bagi petani.

Sementara itu, menanggapi rencana ekspor beras ke beberapa negara, pengamat ekonomi dari IAIN Pontianak Rasiam Bintang menuturkan, ekspor dan impor komoditas beras merupakan tolak ukur kesejahteraan petani serta kedaulatan pangan.

"Berarti kan ada pasar ekonomi baru kalau mau ekspor beras di Asean.  Tapi caranya harus meningkatkan produksi padi, supaya domestik jangan kosong (stok beras). Alur bisnisnya juga harus rapi," kata Rasiam.

Rasiam mendukung jika pemerintah Indonesia ingin mengekspor beras. Kendati begitu, asal jangan sampai nantinya membuat harga beras dalam negeri melambung tinggi dan lahir banyak tengkulak.

Sebagai informasi, stok cadangan beras pemerintah di gudang Bulog saat ini berjumlah 2,1 juta ton. Kemudian, pada panen raya nanti ditargetkan penyerapan padi mencapai 1,8 juta ton.

Sedangkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) produksi beras nasional tahun 2018 adalah 32,4 juta ton dan konsumsi keseluruhan yaitu 28,5 juta ton.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya