Liputan6.com, Jakarta - Ambruknya bangunan ruang kelas sekolah dasar negeri (SDN) Neglasari V, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor membuat kegiatan belajar mengajar menjadi terganggu.
Para siswa pun terpaksa diungsikan ke ruang kelas lain. Namun demikian, mereka harus duduk berhimpitan. Bahkan ada yang belajar di lantai tanpa alas apapun. Mirisnya lagi, beberapa diantaranya terpaksa belajar sambil berdiri akibat tak kebagian tempat duduk.
Baca Juga
Kondisi itu pun menimbulkan ketidaknyamanan bagi murid saat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Terutama bagi mereka yang belajar sambil berdiri dan duduk di lantai.
Advertisement
Meski begitu, puluhan siswa tetap semangat mendengarkan dan dan mempelajari ilmu-ilmu yang guru berikan. Suara keras siswa saat menjawab pertanyaan guru pun terdengar hingga keluar lingkungan sekolah.
Orang tua siswa, Encum mendesak pemerintah daerah segera memperbaiki sekolah yang ambruk pada Jumat 25 Januari 2019 dini hari. Hal ini agar kegiatan belajar mengajar siswa tidak terganggu. Apalagi, tidak lama lagi mereka akan menghadapi ujian sekolah.
"Kasihan siswa belajar tidak tenang karena digilir dan berhimpitan. Malah ada yang sampai duduk dan berdiri karena ruangannya enggak cukup buat meja dan kursi," Hara Encum, Bogor, Senin (28/1/2019).
Sementara guru SDN Neglasari V, Dudi Setiawan menuturkan, dari tujuh ruang kelas, kini hanya tersisa empat ruang. Ini disebabkan tiga ruang kelas dan satu ruang guru tidak bisa digunakan akibat ambruk pada bagian atapnya beberapa hari lalu.
Kondisi ini membuat kegiatan belajar mengajar siswa terpaksa dilakukan di tempat seadanya mengingat kekurangan ruang kelas. Empat ruang kelas digunakan untuk 12 rombongan belajar (rombel).
"Sementara ini belajar siswa dibagi dua shift. Kelas 1, 2 dan 4 masuk pagi, sedangkan kelas 3, 5 dan 6 masuk siang," ujar Dudi.
Saksikan video pilihan berikut ini: