Anies Sebut Dana APBD untuk Subsidi Tarif MRT-LRT Wajar

Anies meyakini, pemasukan DKI dari sektor transportasi publik teranyar ini akan signifikan, khususnya melalui tiket penumpang.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 22 Mar 2019, 08:26 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2019, 08:26 WIB
Ekspresi Anies Saat Jajal MRT Bundaran HI-Lebak Bulus
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mencoba Moda Raya Terpadu (MRT) dari Stasiun Bundaran HI-Lebak Bulus, Jakarta, Senin (10/12). Anies terlihat banyak tersenyum selama perjalanan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Anies Baswedan menolak anggapan subsidi tarif MRT Jakarta memberatkan APBD. Menurutnya, angka senilai Rp 572 miliar untuk MRT dan Rp 327 miliar untuk LRT adalah wajar untuk operasional di masa pengenalan.

"Nantinya ada business development, ini kan fase awal tentu secara biaya masih besar di pemerintah, tapi kemudian tentu ada pengembangan kegiatan usaha," kata Anies usai mencoba jalur integrasi MRT di Halte Istora Senayan, Jakarta, Kamis 21 Maret 2019, malam.

Anies Baswedan meyakini, pemasukan DKI dari sektor transportasi publik teranyar ini akan signifikan, khususnya melalui tiket penumpang. Selain itu, hal tak kalah penting adalah akan ada beban biaya ekonomi membengkak bila terus mempermasalahkan subsidi.

"Betapa besarnya kemacetan terjadi bila kita tak lakukan subsidi dan memunculkan moda transportasi massal seperti MRT, ongkosnya tidak hanya dalam hitungan perusahaan saja tapi juga ongkos ekonominya," tegas Anies.

Dia percaya bila ke depan kebutuhan akan MRT dan LRT Jakarta semakin masif, maka hal itu akan bedampak pada angka subsidi pemerintah yang berangsur bisa ditekan.

"Jadi akan ada fase kedua, lalu fase Barat-Timur. Nantinya ketika MRT-LRT jangkauanya luas maka yang disebut angka PSO (public service obligation) semakin kecil,” Anies menutup.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya