16 Polisi Gugur Amankan Pemilu 2019, Polri: Naik 100 Persen

Menurut Dedi, pihaknya sebenarnya sudah menggunakan sistem pergantian atau shift. Namun dalam prosesnya, Pemilu 2019 sangat menguras energi dan waktu.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 25 Apr 2019, 14:32 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2019, 14:32 WIB
4.000 Personel TNI-Polri Apel Pengamanan Pemilu 2019
Polisi bersenjata lengkap menghadiri apel pengamanan Pemilu 2019 di Bogor, Jawa Barat, Rabu (10/4). Apel diikuti 4.000 personel gabungan TNI-Polri. (ADEK BERRY/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyatakan, 16 anggota kepolisian gugur saat tugas pengamanan Pemilu 2019. Dibanding Pemilu 2014, angka tersebut melonjak hingga 100 persen.

"Saat ini meningkat 100 persen, di 2014 ada 8 anggota Polri yang gugur, 2019 ada 16 orang," tutur Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2019).

Menurut Dedi, pihaknya sebenarnya sudah menggunakan sistem pergantian atau shift. Namun dalam prosesnya, Pemilu 2019 sangat menguras energi dan waktu sehingga beban untuk para anggota pun berbeda dibandingkan 2014 lalu.

"Kala yang di TPS kan full itu, dari mulai dia mengawal logistik pemilu dari tempat atau gudang penyimpanan logistik pemilu menuju TPS, itu kan memerlukan waktu sekian lama. Kemudian di TPS nya sendiri mulai diamankan dari persiapan, pemungutan suara, penghitungan suara sampai selesai penghitungan, surat suara dinyatakan aman, baru dikirim lagi. Diamankan, dikawal menuju PPK," jelas dia.

"Jadi waktu itu yang cukup panjang, bagi petugas Polri, petugas KPPS, linmas, yang meninggal karena durasi waktu panjang. Sebagian besar yang meninggal di Polri itu ada di luar Jawa. Karena sisi kondisi geografisnya itu cukup berat di sana," lanjut Dedi.

Polri sendiri menggerakkan sebanyak 271.880 personel untuk mengamankan Pemilu 2019 dan menjaga 813 ribu TPS yang tersebar dari Aceh sampai dengan Papua. 

"Ya, sebagian besar yang meninggal karena faktor fisik kelelahan," Dedi menandaskan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Daftar Meninggal

Penyortiran dan Pelipatan Kertas Suara
Surat suara untuk Pilpres 2019 yang akan dilipat di Gudang KPU, Cibinong, Bogor, Kamis (7/3). Libur Nyepi, dimanfaatkan 650 pekerja menyelesaikan tenggat waktu penyortiran dan pelipatan 17 juta surat suara Pemilu 2019. (merdeka.com/Arie Basuki)

Berikut daftar 16 personel Polri yang gugur saat tugas pengamanan Pemilu 2019: 

1. Aiptu M Saepudin, anggota Polsek Cileunyi, Polda Jabar. Gugur karena kelelahan setelah mengawal kotak suara.

2. Aiptu M Supri, anggota Polresta Sidoarjo, Polda Jatim. Gugur saat melaksanakan pengamanan TPS.

3. AKP Suratno, Panit Subdit II Ekonomi Ditintelkam Polda Kaltim. Gugur karena sakit.

4. Brigadir Prima Leion Nurman Sasono, anggota Polsek Cerme, Polres Bondowoso, Polda Jatim. Gugur dalam kecelakaan menuju TPS.

5. Bripka Ikhwanul Muslimin, anggota Polres Lombok Tengah, Polda NTB. Gugur karena kecelakaan saat hendak apel kesiapan pengamanan TPS.

6. Aipda Stefanus Pekuwali, anggota Polres Kupang, NTT.

7. Brigadir Arip Mustaqim, anggota Brimob Cikarang, Polda Metro Jaya.

8. Ipda Paulus Kenden, anggota Polres Tanah Toraja, Polda Sulsel

9. Brigjen Syaiful Zachri, Dirbinpotmas Korbinmas Baharkam Polri.

10. Aiptu Jonter Siringo-Ringo, anggota Polres Dairi, Polda Sumut.

11. Bripka Mashadi, anggota Polres Indramayu, Polda Jabar.

12. Arie Adrian Winatha, anggota Biro Operasi Polda Kalsel.

13. Ipda Totok Sudarto, anggota Polres Berau, Polda Kaltim.

14. Aiptu Daniel Mota, anggota Polres Belu, Polda NTT.

15. Bripka Yustinus Petrus Mangge, anggota Polres Ende, Polda NTT.

16. Bripka Roma, anggota Sat Brimob Polda Kepri. Gugur karena kecelakaan saat menuju PPK. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya