Sinyal Tito Jadi Menteri Jokowi, Siapa Kapolri Berikutnya?

Merunut ke bawah, ada beberapa jenderal bintang tiga di tubuh Polri yang berpeluang menggantikan posisi Tito.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 22 Okt 2019, 14:59 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2019, 14:59 WIB
Wakapolri dan Wakil Jaksa Agung Bahas Anggaran Bersama DPR
Wakapolri Komjen Ari Dono (kiri) saat mengikuti rapat kerja bersama Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/6/2019). Rapat tersebut membahas anggaran untuk Polri dan Kejaksaan Agung pada 2020. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian diundang Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 20 Oktober 2019. Soal itu, Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal menyampaikan, kemungkinan pertemuan Jokowi dengan Tito berkaitan dengan jabatan baru untuk Kapolri itu.

"Ya dipanggil Pak Presiden. Saya nggak masuk. Satu jam, terus kita balik. Kita ketemu sama Panglima TNI bicara soal keamanan. Mungkin ada semacam jabatan baru," tutur Iqbal di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin 21 Oktober 2019.

Iqbal sendiri memang ikut menemani Tito saat bertandang ke Istana. Tito tiba sekitar pukul 12.10 WIB dengan mengenakan pakaian dinas Polri.

Sementara itu, jika Tito Karnavian diberi jabatan baru oleh Presiden Jokowi, tentunya akan ada pergantian posisi Kapolri. Merunut ke bawah, ada beberapa jenderal bintang tiga yang berpeluang menduduki posisi tersebut.

Di antaranya ada Wakapolri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto. Sebelum diangkat menjadi Wakapolri, Ari Dono menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri.

Ari Dono merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1985. Setelah lulus, dia langsung menjabatan sebagai Kepala Satuan (Kasat) Shabara Polres Banjar.

Ari Dono pernah mengisi jabatan Kasat Serse Polres Amuntai tahun 1986, Kasatwal Polda Kalimantan Selatan dan Polda Kalimantan Tengah tahun 1986. Empat tahun kemudian, dia menjadi Kasat Serse Polres Kota Baru.

Kemudian ada Kabareskrim Komjen Idham Azis. Idham merupakan perwira tinggi Polri yang sempat menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya pada 20 Juli 2017. Dia adalah lulusan Akpol tahun 1988.

Idham terbilang cukup cepat mendapatkan kenaikan pangkat saat tergabung dalam tim Bareskrim. Prestasinya seperti melumpuhkan teroris Dr Azahari di Batu, Jawa Timur, pada 9 November 2005, menjadi Kapolda Sulawesi Tengah tahun 2014, dan menjabat Kepala Divisi Profesi & Pengamanan Polri tahun 2016.

Selanjutnya, Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Moechgiyarto. Dia merupakan lulusan Akpol tahun 1986.

Moechgiyarto sempat mengisi sejumlah jabatan penting, di antaranya Kapolda Jabar pada tahun 2015, Kapolda Metro Jaya 2016, Kalemdikpol pada 2016, Kalemdiklat dan Kabaharkam Polri 2017.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Kapolda Metro Jaya

Terakhir ada Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono. Belakangan, dia santer diisukan berpeluang kuat menjadi Kapolri meski baru bintang dua. Namun dia dikabarkan akan tambah bintang menjadi Komjen.

Pria kelahiran Solok, Sumatera Barat pada 28 Juni 1965 itu merupakan lulusan Akpol tahun 1988. Beberapa jabatan sempat didudukinya, seperti Kapolres Blitar, Sekretaris Pribadi Kapolri, dan Kapolres Metro Depok tahun 2008.

Dia juga menjabat Kapolres Metro Jakarta Selatan tahun 2009, Direktur Reskrimum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya pada 2011, Analis Kebijakan Madya bidang Pidum Bareskrim Polri pada 2012, Kabagdukminops Robinops Sops Polri tahun 2013.

Kemudian menduduki posisi Karolemtala Srena Polri tahun 2014, Wakapolda Sulawesi Selatan tahun 2016, dan Staf Ahli Sosial Ekonomi (Sahlisosek) Kapolri tahun 2017.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya