Respons Surya Paloh Atas Sindiran Jokowi Soal Pertemuannya dengan PKS

Surya Paloh mengaku pertemuannya dengan Presiden PKS Sohibul Iman adalah jalinan komunikasi demokrasi yang tak membedakan kawan dan lawan

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 06 Nov 2019, 22:04 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2019, 22:04 WIB
Pertemuan Petinggi Partai Nasdem dan PKS
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh Tampak Berpelukan dengan Presiden PKS, Sohibul Iman. Kedua Partai Tersebut Menggelar Pertemuan di Kantor DPP PKS, Jakarta, Rabu (30/10/2019). (Foto: Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menanggapi santai sindiran Presiden Jokowi terkait pertemuan Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Malahan Paloh menilai hal itu bukan sebuah sindiran, melainkan hanya gurauan belaka.

"Masa kalian tidak tanggap, Pak Jokowi itu punya sense of humor tinggi, kita tetap gembira menerima respons humoris dari Pak Jokowi," kata Paloh sambil tertawa kecil kepada awak media di Hotel Sultan Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2019).

Surya Paloh mengaku pertemuannya dengan Presiden PKS Sohibul Iman adalah jalinan komunikasi demokrasi yang tak membedakan kawan dan lawan, koalisi pemerintah atau opisisi.

"Huhungan komunikasi harus kita jaga, dengan semua pihak, tidak membedakan itu kawan yang ada dalam koalisi mapun di luar, smua punya cita-cita besar gimana menjalankan posisi dan peran institusi parpol untuk meringangkan beban masyarakat, bukan sebaliknya," jelas Paloh.

Presiden Jokowi secara halus diduga menyindir Ketum NasDem Surya Paloh yang bertemu Presiden PKS Sohibul Iman.

"Bapak Surya Paloh yang kalau kita lihat malam ini lebih cerah dari biasanya sehabis pertemuan beliau dengan Pak Sohibul Iman di PKS," ujar Jokowi, Rabu (6/11).

Jokowi menilai pertemuan antara Paloh dan Sohibul sangat cair. Dia sendiri tidak mengetahui arti dari pertemuan tersebut.

"Wajahnya cerah setelah beliau berangkulan dengan Pak Sohibul Iman, saya tidak tahu maknanya apa," ucap Jokowi.

Eks gubernur DKI Jakarta itu melihat, rangkulan Surya Paloh kepada Sohibul harmonis. Dia pun mengaku belum pernah merasakan rangkulan Paloh.

"Tidak pernah saya dirangkul oleh Bang Surya," selorohnya.

Jokowi pun menyebut bahwa berhak menyinggung soal itu lantaran NasDem berada dalam pemerintahan.

"Saya berhak bertanya dong karena beliau masih berada di koalisi pemerintah," pungkasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tanggapan PDIP

Jokowi - Ma'ruf Amin Hadiri HUT ke-55 Partai Golkar
Presiden Joko Widodo memberi sambutan dalam peringatan HUT ke-55 Partai Golkar di Jakarta, Rabu (6/11/2019). HUT ke-55 Partai Golkar mengangkat tema '55 Tahun Partai Golkar Bersatu untuk Negeri Berkarya untuk Bangsa'. (Liputan6.com/JohanTallo)

Sementara itu Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memandang yang diungkapkan Jokowi itu hanya guyonan belaka. Sehingga suasananya pun akan menjadi cair.

"Ya itu biasa, supaya suasananya akrab dan kita lihat semuanya tertawa. Pak JK (Jusuf Kalla) juga keliatan happy semuanya keliatan happy," kata Hasto usai menghadiri HUT ke 55 Golkar di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2019).

Hasto menilai, itu bukan peringatan Jokowi kepada Surya Paloh lantaran bandel berkomunikasi dengan partai nonpemerintah. Dia menyebut, komunikasi antarparpol merupakan hal biasa.

"Pak Surya Paloh menyatakan apa yang dilakukan adalah bagian dari dialog. Saya maknai bukan sebagai sindirian, tapi itu gocakan khas ala Pak Jokowi," ucapnya.

Menurut Hasto, penyampaian Jokowi murni candaan biasa. Buktinya, kata Hasto, peserta yang hadir tertawa. Hasto bilang, Jokowi bukan bermaksud mengingatkan Paloh agar tidak main politik dua kaki.

"Itu murni bagian dari ice breaker lah kalau dalam pidato. Gak lah. Kan pak Jokowi taat asas, kan ini ulang tahun Golkar yang ke -55, kan bagian dari gocekan khas Pak Jokowi," pungkas Hasto.

Reporter: M Genantan

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya