Perayaan Imlek, Menabur Harapan di Tahun Tikus Logam

Lantas, apa makna tahun tikus logam dalam perayaan Imlek tahun ini?

oleh Yopi Makdori diperbarui 25 Jan 2020, 12:24 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2020, 12:24 WIB
Perayaan Imlek di Wihara Dharma Bakti
Menurut Umat Relawan Pengurus Wihara Dharma Bakti, Lukas bagi umat Tionghoa Imlek merupakan perayaan hari besar mereka. Hari itu merupakan momen pergantian tahun menurut penanggalan mereka. (Foto:Liputan6/Yopi Makdori)

Liputan6.com, Jakarta - Bau pekat dupa menyelimuti sebuah wihara yang terletak di daerah Petak Sembilan, Jakarta Barat. Wihara itu bernama Vihara Dharma Bakti yang merupakan wihara tertua di Jakarta.

Sejak pagi, wihara ini telah dipadati oleh warga Tionghoa guna menjalankan peribadatan dalam rangka perayaan tahun baru Imlek 2571. 

Menurut Lukas, seorang relawan Vihara Dharma Bakti mengatakan, Imlek merupakan perayaan hari besar mereka. Hari itu juga menjadi momen pergantian tahun menurut penanggalan. 

Lantas, apa makna tahun tikus logam dalam perayaan Imlek tahun ini? 

"Tikus logam ini bermakna kemakmuran, rezeki, kesehatan berlimpah, keberuntungan berlimpah," ucapnya saat ditemui di lokasi, Sabtu (25/1/2020).

Dengan pakaian tradisional khas China, Lukas menjelaskan, bagi umat Khonghucu, utamanya saat Imlek ini ada beberapa ritual peribadatan yang mesti dijalankan.

Pertama adalah saat tiba ke wihara, para jemaah mesti melakukan doa secara pribadi di depan altar. Peribadatan kemudian membakar beberapa dupa.

"Setelah itu ya melepas burung ya itu urutan setelah berdoa. Acara sembahyangnya demikian," jelas Lukas.

"Kalau bagi angpao masuk tradisi aja. Tradisi Imlek kan identiknya dengan angpao," lanjut dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Makna Melepas Burung di Perayaan Imlek

Perayaan Imlek di Wihara Dharma Bakti
Menurut Umat Relawan Pengurus Wihara Dharma Bakti, Lukas bagi umat Tionghoa Imlek merupakan perayaan hari besar mereka. Hari itu merupakan momen pergantian tahun menurut penanggalan mereka. (Foto:Liputan6/Yopi Makdori)

Sementara, makna melepas burung gereja lebih diartikan kepada guna memberikan kehidupan. 

"Berarti kan menghidupkan tidak memusnahkan. Kembali ke habitatnya masing-masing," jelasnya.

Sementara menurut Mulyani, seorang jemaah yang juga turut melepaskan burung mengaku, ritual itu guna memanjangkan umur serta diberikan banyak rezeki.

"Bagus, itu hokinya banyak. Hokinya semakin lama semakin banyak hoki. Dilindungi itu sama Tuhan," kata Mulyani saat ditemui di lokasi.

Dia mengungkapkan, ritual lepas burung bisa dilakukan kapan pun. Tidak melulu harus saat perayaan Imlek.

"Bisa tiap hari, saya aja kalau hari biasa ya lepas lima burung," jelasnya.

Menjelang siang hari, aktivitas jemaah di wihara itu masih terpantau ramai. Wisatawan pun nampak masih memadati wihara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya