Peta Politik Parpol Pilkada 2024, KIM Plus Menang Telak atas PDIP?

Jokowi Minta Terawan Bantu Penanganan Virus Corona di Jawa Timur

Jokowi meminta Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo membantu penanganan virus corona di Jawa Timur.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 27 Mei 2020, 13:23 WIB

Diterbitkan 27 Mei 2020, 13:23 WIB

Jokowi Buka Raker Kementerian Perdagangan 2020

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Jokowi meminta dalam raker ini dapat mempercepat prosedur-prosedur yang sebelumnya sangat lama dan berbelit-belit. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo membantu penanganan virus corona di Jawa Timur. Pasalnya, kasus corona di Jawa Timur saat ini naik signifikan.

"Di Jawa terutama agar dibantu memberikan dukungan penuh Provinsi Jawa Timur. Terutama tentang kesiapan rumah sakit rujukan dan rumah sakit daruratnya," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas melalui video conference, Rabu (27/5/2020).

Selain rumah sakit rujukan, Jokowi juga meminta agar dilakukan percepapatan pengujian sampel virus corona dan pelacakan terhadap yang terpapar. Dengan begitu, maka penyebaran virus corona dapat dikendalikan.

"Pak Menteri Kesehatan juga Ketua Gugus Tugas, saya minta untuk Jatim jadi perhatian," sambungnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Selain Jawa Timur

Bukan hanya di Jawa Timur, dia memerintahkan agar Gugus Tugas dan kementerian fokus terhadap daerah-daerah yang memiliki kasus virus corona cukup tinggi.

Termasuk provinsi lain di luar Pulau Jawa yang memiliki penambahan kasus cukup tinggi, seperti Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Papua, dan NTB.

"Target uji spesimen, 10 ribu perhari yang sudah saya berikan target beberapa bulan lalu agar ini dikejar, sehingga ada sebuah kecepatan," jelas Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓