Ma'ruf Amin: New Normal untuk Dorong Pergerakan Ekonomi

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, pemerintah Indonesia lebih memilih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) demi mencegah penyebaran Covid-19, daripada lockdown.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 22 Jun 2020, 11:09 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2020, 11:06 WIB
Wapres Ma'ruf Amin mengunjungi Universitas Mataram, Lombok, NTB. (Foto: Setwapres)
Wapres Ma'ruf Amin mengunjungi Universitas Mataram, Lombok, NTB. (Foto: Setwapres)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, pemerintah Indonesia lebih memilih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) demi mencegah penyebaran Covid-19, daripada lockdown.

Meski begitu, kebijakan ini membuat ekonomi Indonesia melambat.

"Apapun kebijakan pembatasan pergerakan masyarakat yang diambil, berdampak terhadap kegiatan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi kita pada kuartal pertama sudah mengalami perlambatan, hanya tumbuh 2,97 persen dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2019," kata Ma'ruf Amin, Senin (22/6/2020).

Hal ini disampaikannya saat menjadi pembica dalam lomba inovasi tatanan normal baru produktif dan aman Covid-19 yang diadakan Kemendagri.

Karena itu, kata dia, pemerintah harus mampu menangani dampak ekonomi agar tidak terpuruk terlalu dalam.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

New Normal untuk Dorong Ekonomi

Ma'ruf pun menegaskan, New Normal ini sangat dibutuhkan untuk mendorong ekonomi berjalan kembali.

"Saat ini pemerintah dengan sangat serius mengkaji penerapan tatanan baru (New Normal). Upaya ini adalah untuk mempersiapkan masyarakat menuju tatanan baru yang aman Covid-19 dan tetap produktif," tukasnya.

"Hal ini juga dilakukan untuk mendorong pergerakan ekonomi," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya