Pulau Sumba Diguncang Rentetan Gempa Tektonik

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini terjadi dengan selisih waktu 5 menit dan 28 menit dari gempa bumi pertama.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 08 Agu 2020, 18:55 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2020, 18:55 WIB
Gempa Indonesia
Ilustrasi gempa

Liputan6.com, Jakarta - Rentetan gempa bumi tektonik mengguncang Pulau Sumba, Nusa Tenggara Barat pada Sabtu (8/8/2020). Gempa pertama terjadi pada pukul 17.17 WIB dengan magnitudo 5,0 kemudian pukul 17.23 WIB dengan magnitudo 5,5 dan 17.45 WIB dengan magnitudo 5,5.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini terjadi dengan selisih waktu 5 menit dan 28 menit dari gempa bumi pertama. Ketiga episenter tersebut berlokasi di laut pada arah Barat Daya Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, NTT pada kedalaman 10 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi kerak benua di dasar laut," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono di Jakarta, Sabtu (8/8/2020).

Hasil analisis mekanisme sumber ketiga gempabumi tersebut, kata dia, menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun.

Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Tambolaka IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), Waingapu, Waikabubak III-IV MMI, Labuan Bajo, Bima, Dompu III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu). "Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut," ujar dia.

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.

Rahmat mengatakan, gempa bumi ini merupakan rangkaian gempa susulan yang terjadi pada tanggal 5 Agustus 2020 yang lalu. Hingga tanggal 8 Agustus 2020 pukul 18.00 WIB sudah tercatat 112 kejadian gempa susulan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Jangan Panik

Rahmat pun mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," kata dia.

Rahmat juga mengingatkan, informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya