4 Pernyataan Jokowi Terkait Perkembangan Terkini Kasus Corona Covid-19

Jokowi menekankan pentingnya penggunaan masker untuk mencegah penyebaran virus Corona Covid-19.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 11 Agu 2020, 20:48 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2020, 20:48 WIB
Jokowi
Presiden Jokowi fokus 3T testing, tracing, dan treatment dengan prioritas khusus 8 provinsi yaitu Jatim, DKI Jakarta, Jabar, Sulsel, Jateng, Sumut, dan Papua, (serta Kalsel) saat memimpin rapat terbatas COVID-19 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/7/2020). (Dok Kementerian Sekretariat Negara)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali menyampaikan perkembangan terkini terkait penanganan kasus Corona Covid-19 di Indonesia.

Salah satunya, Jokowi menyebut, ada satu provinsi yang 70 persen masyarakatnya tidak menggunakan masker.

"Masker menjadi kunci, survei yang kita lakukan, saya tidak sebut provinsinya, 70 persen belum memakai masker. Saya tidak akan sebut provinsinya, ini di salah satu provinsi di Jawa," ujar Jokowi dalam pertemuan bersama Gubernur Jabar yang disiarkan langsung di saluran YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (11/8/2020).

Jokowi pun kembali menekankan pentingnya penggunaan masker untuk mencegah penyebaran virus Corona Covid-19. Dia meminta agar penggunaan masker di tengah pandemi Covid-19 dilakukan secara all out dan masif.

Selain itu, Jokowi juga menyampaikan kabar jika saat ini Indonesia tengah mengembangkan sendiri vaksin virus Corona Covid-19.

Vaksin yang dinamai Merah Putih ini telah dikembangkan selama tiga bulan dan ditargetkan dapat rampung di pertengahan 2021.

Berikut 4 pernyataan Jokowi terkait perkembangan terkini penanganan kasus Corona Covid-19 di Indonesia dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ada Provinsi yang 70 Persen Warganya Belum Pakai Masker

Jokowi Pastikan RS Darurat Siap Beroperasi
Presiden Joko Widodo (kiri) melihat peralatan medis di ruang IGD saat meninjau Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Jokowi memastikan Rumah Sakit Darurat siap digunakan untuk menangani 3.000 pasien. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut ada satu provinsi yang 70 persen masyarakatnya tidak menggunakan masker.

Dalam pertemuannya bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Jokowi mengimbau berbagai pihak untuk mendorong kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan. Terutama penggunaan masker, di samping jaga jarak, cuci tangan, dan tidak berkerumun.

"Masker menjadi kunci, survei yang kita lakukan di… saya tidak sebut provinsinya, 70 persen belum memakai masker. Saya tidak akan sebut provinsinya, ini di salah satu provinsi di Jawa," ujar Jokowi dalam pertemuan bersama Gubernur Jabar yang disiarkan langsung di saluran YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (11/8/2020).

Jokowi tak menyebutkan provinsi tersebut. Namun saat kunjungan kerja ke Jawa Timur beberapa waktu lalu, Jokowi menyampaikan, 70 persen warga di provinsi tersebut tidak memakai masker saat beraktivitas di luar rumah.

Jawa Timur sendiri merupakan salah satu provinsi dengan kasus positif Corona Covid-19 terbanyak di Indonesia.

 

Tekankan Pentingnya Pakai Masker

Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Kota Bandung Jawa Barat, Selasa (11/8/2020).
Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Kota Bandung Jawa Barat, Selasa (11/8/2020). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jokowi menekankan pentingnya memakai masker untuk mencegah penyebaran virus Corona Covid-19.

Jokowi pun meminta agar penggunaan masker di tengah pandemi Covid-19 dilakukan secara all out dan masif.

"Jadi kita harapkan di sini saya sudah menyampaikan dalam 2 minggu ini dibantu oleh TNI-Polri, Gugus Tugas daerah, betul-betul urusan masker ini kita kerjakan dengan all out dan masif," ujar Jokowi.

Selain masker, Jokowi mengatakan menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan juga menjadi kunci agar tak terpapar virus Corona.

Dia ingin TNI dan Polri dilibatkan untuk membantu agar mendisiplinkan penerapan protokol kesehatan.

"Tentu saja yang berkaitan dengan jaga jarak, cuci tangan, tidak berada dalam kerumunan jumlah banyak, tapi masker menjadi kunci," ucap Jokowi.

Menurut dia, penggunaan masker lebih efektif daripada lockdown atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam menangani Covid-19.

 

Uji Klinis Vaksin Corona Tahap III Sedang Dilakukan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020).
Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020). (Foto: Biro Pers Sekrerariat Presiden)

Jokowi berharap uji klinis vaksin Corona Covid-19 tahap III dapat selesai dalam enam bulan. Sehingga, vaksin corona dapat segera diproduksi dan dibagikan ke masyarakat pada Januari 2021.

"Kita harapkan nanti Insya Allah di bulan Januari kita sudah bisa memproduksi dan sekaligus juga kalau produksinya sudah siap langsung diberikan vaksinasinya kepada seluruh masyarakat di tanah air," kata Jokowi.

Menurut dia, vaksin Covid-19 tersebut diproduksi sendiri oleh PT Biofarma. Jokowi menyebut Biofarma mampu memproduksi 100 juta vaksin di bulan Agustus dan akan terus meningkat jumlahnya hingga akhir 2020.

"Nantinya di akhir tahun 2020, di bulan Desember sudah meningkat menjadi 250 juta vaksin. Artinya, vaksin inilah nanti yang akan digunakan untuk vaksinasi di tanah air," ucap Jokowi.

 

Indonesia Kembangkan Sendiri Vaksin Corona Covid-19

Jokowi, Vaksin COVID-19,Vaksin Corona Sinovac, Corona, COVID-19, Corona COVID-19
Jokowi melihat langsung uji klinis Vaksin COVID-19 atau Vaksin Corona Sinovac hari pertama di Bandung. Tampak, Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto dan Menteri BUMN Erick Tohir mendampingi Presiden Jokowi. (Foto: Sekretariat Presiden)

Jokowi mengatakan, saat ini Indonesia tengah mengembangkan sendiri vaksin virus Corona Covid-19.

Vaksin yang dinamai Merah Putih ini telah dikembangkan selama tiga bulan dan ditargetkan dapat rampung di pertengahan 2021.

"Kita harapkan vaksin Merah-Putih ini juga akan segera selesai dan diperkirakan ini akan bisa diselesaikan nanti di pertengahan tahun 2021," ucap Jokowi.

Menurut Jokowi, vaksin tersebut sepenuhnya dikembangkan oleh Lembaga Biologi Molukuler Eijkman, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), hingga Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM. Kemudian, melibatkan sejumlah universitas.

Meski begitu, Indonesia tetap bekerja sama dengan negara-negara lain. Hal ini agar vaksin Covid-19 dapat segera disuntikkan ke masyarakat.

"Sekarang kita membuka diri dalam rangka secepat-cepatnya kita bisa melakukan vaksinasi kepada seluruh rakyat Indonesia," kata Jokowi.

Sebagai informasi, vaksin virus Corona yang diteliti oleh Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman saat ini sudah melewati fase pre-klinis.

Vaksin yang diberi nama Merah Putih ini merupakan kerja sama antara Eijkman dengan Bio Farma. Targetnya, vaksin ini sudah bisa diedarkan secara masal di akhir 2021.

Pengembangan vaksin ini diawasi penuh oleh Kementerian Riset dan Teknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN). Menristek Bambang Brodjonegoro merupakan ketua tim pengembangan vaksin tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya