Deretan Fakta saat 2 Gempa di Atas Magnitudo 6,0 Guncang Bengkulu

Gempa pertama terjadi pada pukul 05:23:56 WIB dengan kekuatan magnitudo 6,9. Sedang lindu kedua pukul 05:29:35 WIB bermagnitudo 6,8.

oleh Maria Flora diperbarui 19 Agu 2020, 13:32 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2020, 12:08 WIB
Gempa Bengkulu
Gempa kembar alias Doublet Earthquake dengan magnitudo di atas 6,0 melanda kawasan Bengkulu, Rabu pagi (19/8/2020). (Liputan6.com/ Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Provinsi Bengkulu diguncang gempa hari ini, Rabu (19/8/2020). Tidak cukup sekali, lindu getarkan kota ini hingga dua kali.

Gempa pertama terjadi pada pukul 05:23:56 WIB dengan kekuatan magnitudo 6,9. Sedang lindu kedua pukul 05:29:35 WIB bermagnitudo 6,8.

Lewat laman resminya, kedua gempa dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tidak berpotensi tsunami.

Namun, belakangan oleh BMKG masing-masing gempa telah dimutakhirkan masing-masing menjadi magnitudo 6,6 dan 6,7. 

Hingga kini belum ada informasi terkait kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa. Namun, getarannya dirasakan ke sejumlah wilayah hingga skala IV MMI (Modified Mercalli Intensity).

Berikut sederet fakta saat Bengkulu diguncang gempa dengan magnitudo 6,6 dan 6,7 Rabu pagi ini:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Di Atas Magnitudo 6,0

Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Gempa pertama terjadi di Kota Bengkulu, pada pukul 05:23:56 WIB. Lindu terjadi dengan kekuatan magnitudo 6,9. 

Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di 169 km barat daya Bengkulu.

Sementara, lokasi gempa terletak pada koordinat 4,50 Lintang Selatan (LS) dan 100,91 Bujur Timur (BT).

Sedangkan gempa kedua terjadi di Bengkulu Utara. Lindu kali ini bermagnitudo 6,8, terjadi pada pukul 05:29:35 WIB.

BMKG melaporkan, pusat gempa berada di 78 km barat daya Kabupaten Bengkulu Utara atau terletak pada koordinat 3,74 LS dan 101,56 BT.

Terkait dampak yang ditimbulkan akibat kedua gempa, hingga ini belum ada laporan resmi dari pihak BMKG. 

Sementara belum ada laporan terkait dampak dari gempa bumi tersebut. Namun, gempa terasa di sejumlah wilayah dengan tingkat getaran yang berbeda-beda.

Gempa Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Gempa bumi dengan kekuatan di atas magnitudo 6,0 di Bengkulu Rabu (19/8/2020)pagi disebut juga dengan gempa kembar atau Doublet Earthquake terjadi di Segmen Megathrust Mentawai-Pagai.

Menurut keterangan dari Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono yang diterima Liputan6.com hari ini, kedua gempa tidak berpotensi tsunami.

"Umumnya gempa dengan mekanisme sumber sesar naik dengan kedalaman dangkal jika kekuatannya di atas magnitudo 7,0 dapat berpotensi tsunami," ucap Daryono

Gempa Kembar atau Doublet Earthquake adalah peristiwa dua gempa yang magnitudo atau kekuatannya hampir sama dan terjadi dalam waktu dan lokasi yang relatif berdekatan. 

Daryono mengatakan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi pertama memiliki parameter awal dengan magnitudo 6.9 yang kemudian diperbarui menjadi 6,6 dengan episenter.

Terletak pada koordinat 4.44 LS dan 100.97 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 160 km arah Barat Daya Bengkulu, Provinsi Bengkulu, pada kedalaman 24 km.

Sedangkan gempa bumi kedua memiliki parameter awal dengan magnitudo 6,8 yang kemudian diperbarui menjadi 6,7.

Dengan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3.98 LS dan 101.22 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 117 km arah Barat Daya Bengkulu, Provinsi Bengkulu, pada kedalaman 86 km.

Dirasakan hingga Padang

Ilustrasi gempa bumi
Ilustrasi gempa bumi (Photo: AFP/Frederick Florin)

Tak hanya di Kota Bengkulu, guncangan juga dirasakan warga di Kota Padang. Pantauan Liputan6.com di kawasan Purus, warga di pesisir Pantai Padang tersebut sempat panik dan berhamburan ke luar rumah. Beberapa orang juga terlihat langsung mengeluarkan sepeda motor mereka. 

"Terbangun itu gempa yang pertama, saya tidak ke luar rumah," kata Nella (27), seorang warga di Purus.

Tidak lama setelah itu, datang lagi gempa susulan yang kekuatannya dirasakan sama besar. Nella langsung mengambil telepon genggamnya dan ke luar dari rumah. 

"Iya rasanya kuat sekali," katanya.

Dirasakan hingga Singapura dan Serpong

Guncangan gempa paling kuat terjadi di wilayah paling dekat dengan pusat gempa yaitu di Kota Bengkulu, Bengkulu Utara, Mukomuko, Seluma, dan Kepahiang dalam skala intensitas IV MMI.

Warga di wilayah tersebut sempat lari berhamburan ke luar rumah akibat panik karena guncangan kuat yang terjadi secara tiba-tiba.

Guncangan paling jauh dirasakan lemah hingga Singapura dan Serpong, yang dilaporkan oleh warga yang tinggal di lantai atas bangunan apartemen.

"Hal ini sangat mungkin terjadi akibat adanya vibrasi periode panjang (long period vibration) dari gelombang gempa," ucap dia. 

Hasil monitoring BMKG hingga pukul 08.30 WIB menunjukkan telah terjadi delapan kali aktivitas gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo terkecil magnitudo 3,4 dan magnitudo terbesar 4,9. 

Dipicu Aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia

Gempa Indonesia
Ilustrasi gempa

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menambahkan, gempa kembar yang menggoyang Kota Bengkulu hari ini dipicu olehaktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.

Dengan dislokasi atau patahan batuan yang terjadi pada bidang kontak antarlempeng. Tepatnya pada Segmen Megathrust Mentawai-Pagai dengan mekanisme sumber sesar naik (thrust fault). 

"Guncangan gempabumi ini dirasakan hampir di seluruh daerah di Provinsi Bengkulu bahkan hingga ke Lubuk Linggau, Provinsi Sumatera Selatan," ucap Kepala Stasiun Geofisika Kelas III Kepahiang, Litman. 

Pascagempa bermagnitudo 6,9 yang mengguncang Bengkulu, Rabu pagi (19/8/2020), hingga pukul 06.30 WIB sebagian warga masih memilih bertahan di luar rumah karena khawatir terjadi gempa susulan.

Terjadi 7 Gempa Susulan

Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga melaporkan, telah terjadi tujuh kali gempa susulan pascagempa berkekuatan magnitudo 6,9 yang mengguncang Bengkulu, Rabu pagi (19/8/2020) pukul 05.23 WIB.

Kepala Stasiun Geofisika Kelas III Kepahiang, Litman menyebutkan, dari hasil rekaman alat pendeteksi gempa bumi atau seismometer, durasi rentetan gempa yang terjadi cukup lama sehingga tidak menutup kemungkinan terjadi gempa susulan.

"Guncangan gempa pertama berpusat pada 4.50 Lintang Selatan (LS) dan 100.91 Bujur Timur (BT) di Barat Daya Bengkulu dengan kedalaman 10 kilometer," kata Litman.

Dia menjelaskan, gempa susulan pertama bermagnitudo 6,8 terjadi pada pukul 05.29 WIB atau hanya berselang sekitar lima menit dari gempa pertama. Sementara gempa susulan kedua bermagnitudo 4,9 terjadi pukul 05.39 WIB.

Sebagaimana dilansir Antara, gempa susulan ke tiga bermagnitodo 4,7 terjadi pukul 05.57 WIB dan gempa susulan ke lima bermagnitudo 3,9 terjadi pukul 05.57 WIB atau hanya berselang beberapa detik setelah gempa susulan keempat.

Kemudian, gempa susulan keenam bermagnitudo 3,8 terjadi pukul 06.10 WIB dan gempa bermagnitudo 3,4 terjadi pada pukul 06.13 WIB.

"Gempa ke dua bermagnitudo 6,8 di kedalaman 11 kilometer berada di titik 3.74 Lintang Selatan dan 101.56 Bujur Timur pada kedalaman 11 kilometer dan tidak berpotensi tsunami," paparnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya