238 Karyawan Terpapar Covid-19, Pabrik LG di Bekasi Ditutup Sementara

Terungkapnya klaster baru ini bermula ketika seorang karyawan yang terpapar Covid-19 meninggal dunia saat dirawat di RS Pasar Rebo.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 25 Agu 2020, 21:47 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2020, 21:47 WIB
FOTO: Penerapan Bilik Disinfektan Perumahan di Bekasi
Pengendara sepeda motor saat akan memasuki bilik penyemprotan disinfektan di pintu masuk Perumahan Tamansari Persada Raya, Jatibening, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (31/3/2020). Bilik disinfektan dipasang untuk mencegah penyebaran virus corona COVID-19 di area kompleks. (Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 238 karyawan pabrik LG di kawasan MM2100, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terpapar virus Covid-19. Perusahaan elektronik besar itu pun terpaksa ditutup sementara hingga 14 hari ke depan.

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah mengatakan jumlah karyawan yang terpapar tersebut berdasarkan tes swab yang dilakukan kepada 600 karyawan LG, pada Senin 25 Agustus 2020.

"Klaster baru berawal dari bagian office. Ada 238 pekerja yang positif dari hasil tes swab 600 pekerja," kata Alamsyah kepada awak media, Selasa (25/8/2020).

Menurut dia, terungkapnya klaster baru ini bermula ketika seorang karyawan yang terpapar Covid-19, meninggal dunia saat dirawat di RS Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada 19 Agustus 2020.

"Setelah itu hari Jumat dilakukan PCR massal, karena almarhum termasuk staf di office yang mobile," ungkapnya.

Selanjutnya Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi melakukan penutupan sementara terhadap pabrik LG selama dua minggu ke depan. Selain itu, Gugus Tugas juga melakukan tracking terhadap para karyawan untuk menekan laju penyebaran virus.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Dirawat dan Isolasi Mandiri

Karyawan yang dinyatakan positif akan menjalani perawatan di rumah sakit. Namun bagi karyawan yang tidak memiliki gejala, dapat menjalani isolasi mandiri.

"Karyawan yang positif dan sehat bisa melakukan isolasi mandiri, tapi tetap dipantau Dinas Kesehatan melalui Puskesmas," pungkas Alamsyah.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya