BNPB Jelaskan Sebab 2 Orang Meninggal Akibat Longsor di Sorong Papua

2 Orang meninggal lantaran tertimpa material longsor yang terjadi di Sorong, Papua Barat.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 17 Sep 2020, 12:03 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2020, 12:03 WIB
Ilustrasi Longsor
Ilustrasi Longsor

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, membenarkan dua orang meninggal dunia akibat bencana tanah longsor di Kota Sorong, Papua Barat.

Menurut dia, kedua korban meninggal lantaran tertimpa material akibat longsor yang terjadi.

"Kedua korban dilaporkan BPBD provinsi tertimpa material longsor, mengakibatkan keduanya meninggal dunia," kata Raditya dalam siaran persnya, Kamis (17/9/2020).

Dia menambahkan, berdasar informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Barat, bencana longsor tersebut terjadi pada Rabu malam (16/9/2020) dan merusak satu rumah milik warga.

Selain longsor, lanjut dia, bencana banjir melanda tiga kecamatan di darah yang sama.

"Kejadian alam dipicu oleh hujan dengan intesitas sedang hingga tinggi pada Rabu, 16 September 2020, pukul 16.00 WIT. Di samping itu, pantaun BPBD setempat menyebutkan struktur tanah yang labil hingga akhirnya mengakibatkan longsoran dengan tinggi muka air 10 hingga 100 cm," jelas Raditya.

Dia merinci, tiga kecamatan di Kota Sorong terdampak kejadian tersebut meliputi Kecamatan Sorong (Kelurahan Klademak, Remu Utara), Sorong Utara (Kelurahan Malaingkedi) dan Sorong Manoi (Malabutor).

Sementara itu, menurut Raditya, pemukiman terendam masih dalam pendataan BPBD dengan menerjunkan tim reaksi cepat (TRC) BPBD Kota Sorong.

"Kami melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan Basarnas, TNI dan Polri untuk evakuasi korban," dia menandasi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Longsor di Sorong

Banjir dan longsor melanda sejumlah kawasan di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat, setelah hujan deras melanda kawasan itu pada Rabu (16/9/2020), sejak pukul 16.00 hingga 21.00 WIT.

Pantauan di lapangan, kawasan Klademak depan BRI, Jalan Nuri, Tanjung Pinang, kawasan Ataqwa, kilometer delapan, dan kilometer 10 terendam banjir hingga menyebabkan kemacetan dan banyak kendaraan roda dua milik warga yang mogok.

Selain banjir, satu rumah warga di Distrik Sorong Manoi kawasan belakang Kantor Pajak tertimbun longsor yang mengakibatkan dua orang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.

Kepala BPBD Kota Sorong, Herlin Sasabone saat dikonfirmasi membenarkan bahwa seorang ibu dan anak meninggal dunia akibat tertimbun longsor di Distrik Sorong Manoi.

Menurut dia, kedua korban telah ditemukan dan dievakuasi oleh keluarga dibantu warga setempat dengan melakukan penggalian tanah secara manual.

Ia menjelaskan tim BPBD, Basarnas, Kepolisian dan TNI turun ke lapangan namun kedua korban tertimbun longsor tersebut telah berhasil dievakuasi oleh warga setempat.

"Kami akan melaporkan peristiwa longsor tersebut kepada Wali Kota Sorong serta berkoordinasi dengan Dinas Sosial agar ada bantuan bagi keluarga korban," katanya.

Herlin mengimbau masyarakat Kota Sorong yang tinggal di daerah rawan longsor agar lebih berhati-hati dan selalu waspada saat hujan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya