Hoaks Marak, Milenial Indonesia Ingatkan Pentingnya Jaga Persatuan 

Adhia meminta lembaga penegak hukum agar menindak secara tegas apabila ada organisasi atau siapapun yang ingin merusak tenun kebangsaan warisan nenek moyang.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Des 2020, 12:31 WIB
Diterbitkan 10 Des 2020, 10:29 WIB
Ilustrasi Hoax
Ilustrasi Hoax. (Liputan6.com/Rita Ayuningtyas)

Liputan6.com, Jakarta - Koordinator Penggerak Milenial Indonesia (PMI) Adhia Muzakki mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama menjaga persatuan, mengingat kondisi bangsa  yang terdiri dari berbagai macam suku, ras, dan agama.

"Kita dihadapkan dengan merebaknya hoaks, memudarnya persatuan, dan banyaknya perbedaan paham. Ini menjadi tantangan kita semua untuk lebih memperkuat lagi persatuan sebagai bangsa yang satu, bahasa satu, dan satu Tanah Air, yaitu Indonesia,” kata Adhia dikutip dari Antara, Rabu (9/12/2020).

Adhia meminta lembaga penegak hukum agar menindak secara tegas apabila ada organisasi atau siapapun yang ingin merusak tenun kebangsaan warisan nenek moyang. 

“Milenial mendukung TNI-Polri lawan premanisme, radikalisme, dan terorisme dalam menjaga bingkai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia,” katanya. 

Menurut Adhia, jangan sampai Bangsa Indonesia bernasib sama dengan apa yang terjadi di Suriah. Sebagai kaum milenial, Adhia merasa memiliki beban moral terhadap terciptanya persatuan dan perdamaian Bangsa Indonesia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Milenial Peminpin Masa Depan

Adhia menyatakan, milenial merupakan penerus estafet bangsa ke depan dalam mewujudkan masyarakat adil makmur yang diridhoi Tuhan yang Maha Esa. 

"Milenial hari ini adalah pemimpin masa depan. Ke depan, tantangannya akan semakin berat. Jadi, mari kita jaga persatuan dan perdamaian di negara tercinta ini,” kata dia. 

Oleh karena itu, Adhia mengimbau kepada seluruh kaum milenial agar senantiasa terlibat dan berpartisipasi aktif dalam setiap persoalan kebangsaan yang terjadi akhir-akhir ini.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya