Dari KM 0 Sabang, Kominfo Suarakan Semangat Kebangsaan dan Solidaritas Sosial

Kominfo ingin memperkuat kembali persatuan dan solidaritas antarmasyarakat Indonesia.

oleh Muhammad Ali diperbarui 15 Nov 2019, 12:22 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2019, 12:22 WIB
KM 0 Sabang
Dari KM 0 Sabang, Kominfo suarakan semangat kebangsaan dan solidaritas sosial. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar Deklarasi Komunikasi Kebangsaan dari titik 0 kilometer Indonesia di Kota Sabang, Provinsi Aceh, Kamis (14/11/2019).

Kegiatan yang mengangkat tema “Kebangsaan Tanpa Batas: Tantangan Komunikasi dan Media Membangun Solidaritas Sosial” dilatarbelakangi oleh luasnya wilayah Indonesia serta beragamnya suku, budaya dan adat istiadat masyarakat Indonesia.

Kasubdit Informasi dan Komunikasi Pertahanan dan Keamanan Kominfo Dikdik Sadaka, menjelaskan kegiatan ini sengaja diselenggarakan di Aceh mengingat daerah yang dikenal dengan Serambi Mekkah ini memiliki sejarah panjang sebagai masyarakat yang memiliki solidaritas tinggi.

Untuk itu, pihaknya ingin memperkuat kembali persatuan dan solidaritas antarmasyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai budaya, kesukuan dan adat istiadat yang dimulai dari titik 0 Indonesia di Pulau Sabang, Aceh.

“Ini adalah simbol komunikasi masyarakat dari Sabang sampai Merauke. Komunikasi adalah cara untuk menjaga persatuan, saling toleransi, menjaga solidaritas kehidupan berbangsa,” terang Dikdik.

Terutama di era komunikasi digital saat ini, lanjut Dikdik, komunikasi positif sangat diperlukan untuk membatasi peredaran berita bohong (hoax). Menurutnya, apabila seluruh masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke menjalin komunikasi efektif dan positif, tidak akan ada perpecahan dan perselisihan sesama anak bangsa.

“Hubungan paling penting dalam manusia adalah komunikasi. Melalui komunikasi akan memperkuat persatuan, persaudaraan dan toleransi antarmasyarakat," ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Komunikasi Ciptakan Satu Persepsi

Komunikasi juga bisa menciptakan persamaan persepsi dan satu pemahaman. Di sini peran para pakar dan praktisi komunikasi di era digital, yaitu membantu mencerdaskan bangsa dalam berkomunikasi yang baik, benar dan sehat.

"Yang selanjutnya menciptakan persatuan, persaudaraan serta toleransi di kalangan masyarakat,” ujar Dikdik.

Sementara itu Wakil Wali Kota Sabang Suradji Junus mengapresiasi Kota Sabang menjadi tuan rumah deklarasi Komunikasi Kebangsaan. Menurutnya, kota Sabang sebagai titik awal wilayah Indonesia menjadi patokan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

“Dari anak SD sampai dewasa, dari Sabang sampai Merauke, harus digerakkan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Dari kilometer nol (tugu titik 0) inilah, menjadi simbol persatuan kita sebagai bangsa,” ujarnya.

Peserta deklarasi Komunikasi Kebangsaan dari KM 0 dihadiri ratusan orang dari anggota Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia dari ISKI Pusat maupun cabang-cabang.

ISKI dari berbagai daerah tersebut terdiri dari akademisi, praktisi, dan peneliti di bidang komunikasi dan media, serta tokoh masyarakat maupun publik (social media influencer,) serta para praktisi media sosial (blogger, youtube).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya