Liputan6.com, Jakarta - Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan memeriksa pengacara Daniel Topan Masiku. Daniel akan dimintai keterangan seputar kasus dugaan suap pergantian anggota DPR RI melalui metode pergantian antar-waktu (PAW) yang menjerat mantan Caleg PDIP Harun Masiku.
Berdasarkan informasi, Daniel merupakan kerabat dari Harun yang hingga kini masih menjadi buron tim penindakan KPK.
Baca Juga
"Daniel diperiksa sebagai saksi untuk tersangka HM (Harun Masiku)," ujar Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Selasa (19/1/2021).
Advertisement
Ali belum bersedia menjelaskan materi pemeriksaan terhadap Daniel Masiku. Namun diduga tim penyidik tengah menelisik keberadaan Harun Masiku kepada Daniel.
Dia menyatakan, Daniel sudah memenuhi panggilan pemeriksaan tim penyidik KPK. "Infonya sudah datang," kata Ali.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
KPK: Tidak Ada Info Valid Meninggalnya Buron Harun Masiku
KPK menyatakan, belum menerima informasi valid mengenai dugaan meninggalnya Harun Masiku.
Pernyataan KPK ini sekaligus menanggapi pernyataan Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman mengenai dugaan meninggalnya mantan Caleg PDI Perjuangan, Harun Masiku.
"Sejauh ini tidak ada informasi valid yang KPK terima terkait meninggalnya buronan tersebut," ujar Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Selasa 12 Januari 2021.
Meski sejak ditetapkan sebagai buronan sejak Januari 2020 KPK belum menemukan keberadaan Harun Masiku, namun Ali menegaskan masih menunggu bukti valid terkait keberan meninggalnya Harun Masiku.
"Semisal dokumen kematian atau setidaknya jejak kematian untuk menentukan seseorang secara hukum dinyatakan meninggal dunia," kata Ali.
Maka dari itu, KPK menegaskan tetap akan melakukan pencarian terhadap Harun dan buronan lainnya. Menurut Ali, setidaknya ada sisa sekitar tujuh daftar pencarian orang (DPO) yang menjadi kewajiban KPK untuk menuntaskannya.
"KPK tetap melakukan pencarian para DPO KPK. Sisa ada 7 DPO saat ini, Harun masiku, Samin Tan, Surya Darmadi, Syamsul Nursalim, Itjih Nursalim, Izil Azhar, dan Kirana Kotama," kata Ali.
Advertisement