Jokowi Sampaikan Duka Cita untuk Korban Meninggal Akibat Gempa Malang

Jokowi pun memerintahkan para jajarannya mulai dari Kepala BNPB hingga Pemerintah Kota/Kabupaten, untuk segera lakukan langkah tanggap darurat pascagempa.

oleh Muhammad Radityo PriyasmoroLiputan6.com diperbarui 11 Apr 2021, 18:16 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2021, 18:15 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (6/4/2021), Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan terkait penanganan bencana Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) akibat Siklon Tropis Seroja. (Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan duka cita kepada korban meninggal akibat gempa Malang, Jawa Timur.

"Saya atas nama pemerintah dan seluruh rakyat menyampaikan duka cita yang mendalam atas korban (gempa) yang meninggal dunia," kata Jokowi dalam channel YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (11/4/2021).

Jokowi pun memerintahkan para jajarannya mulai dari Kepala BNPB hingga Pemerintah Kota/Kabupaten, untuk segera lakukan langkah tanggap darurat pascagempa. Dia meminta agar mencari korban hilang serta terluka.

"Pemerintah kota dan kabupaten untuk segera melakukan langkah-langkah tanggap darurat mencari dan menemukan korban yang tertimpa reruntuhan dan melakukan segera, melakukan perawatan pada korban yang luka-luka dan juga penanganan dampak dari adanya gempa bumi tersebut," bebernya. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


3 Meninggal dan 935 Bangunan Rusak di Kabupaten Malang

Rumah-Rumah di Kampung Majangtengah Rusak Akibat Gempa
Kondisi rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa di Dusun Krajan, Majangtengah, Dampit, Kabupaten Malang, Minggu (11/4/2021). Sejumlah rumah yang rusak berat terpaksa dirobohkan untuk meminimalisir adanya korban jika terjadi gempa susulan. (merdeka.com/Nanda F. Ibrahim)

Sementara itu, Palang Merah Indonesia (PMI) mencatat ada tiga orang meninggal dunia, tujuh orang luka, 935 bangunan baik rumah dan fasilitas umum rusak terdampak gempa di Malang. Itu data yang sudah dihimpun dari lapangan sampai dengan Minggu pagi, 11 April 2021.

Tiga warga meninggal dunia korban dampak gempa di Malang itu seluruhnya ada di Kecamatan Ampelgading, salah satu wilayah di pesisir selatan. Sedangkan kerusakan bangunan tersebar di 22 kecamatan.

"Data korban jiwa maupun kerusakan rumah itu update data sampai dengan pukul 07.00 pagi tadi," kata Sekretaris PMI Kabupaten Malang, Aprilijanto, Minggu, 11 April 2021.

Tiga korban jiwa di Ampelgading itu adalah Munadi, warga Dusun Sukodadi, Desa Wirotaman, Imam, warga Desa Sidorenggo serta Misni, warga Desa Tamansari. Selain itu ada lima warga mengalami luka berat dan tiga warga luka ringan.

Total 935 bangunan rusak itu terdiri daru 876 rumah rusak dan 59 fasilitas umum. 876 rumah rusak itu rinciannya terdiri dari 23 rumah rusak berat, 694 rusak sedang dan 218 rumah rusak ringan. Rusak berat bisa sampai bangunan rumah ambruk.

Sedangkan 59 fasilitas umum terdiri dari fasilitas kesehatan, sekolah, tempat ibadah mengalami rusak ringan sampai sedang. Infrastruktur lain turut terdampak gempa di Malang yakni jaringan listrik di sebagian Kecamatan Dampit, Ampelgading dan Tirtoyudo padam.

"Tim masih terus asesmen di lapangan, termasuk mendirikan dapur umum,” ujar Aprilijanto.

Total 21 kecamatan di Malang terdampak gempa. Yakni Gondanglegi, Sumberpucung, Gedangan, Turen, Dampit dan Poncokusumo.

Selanjutnya, Sumbermanjing Wetan, Kalipare, Wagir, Wajak, dan Jabung, Bantur, Tirtoyudo, Tumpang, Pujon, Pagelaran, Ampelgading, Kepanjen, Kasembon, Pagak dan Bululawang.

Pada Minggu, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Kepala BNPN Doni Monardo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berencana datang ke Malang dan Lumajang. Mereka datang untuk menyalurkan bantuan sekaligus mendukung pemulihan pascabencana.

 

Reporter: Intan Umbari

Sumber: Merdeka.com

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya