Jokowi: Ancaman Covid-19 Belum Berakhir, di Beberapa Negara Kembali Naik

Jokowi meminta kepala daerah agar pemerintah daerah untuk menegakkan aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 20 Mei 2021, 15:43 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2021, 15:43 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kita tidak boleh menyepelekan yang namanya COVID-19 dalam pernyataannya pada Minggu, 2 Mei 2021. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta semua pihak untuk terus mewaspadai ancaman Covid-19. Pasalnya, kata dia, sejumlah negara di dunia saat ini kembali mengalami kenaikan kasus Covid-19.

"Ancaman Covid-19 sampai saat ini belum berakhir. Bahkan, di beberapa negara kembali naik secara eksponensial. Hati-hati sekali lagi," ujar Jokowi saat memberikan pengarahan kepada kepala daerah se-Kepulauan Riau, sebagaimana diunggah di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (20/5/2021).

Untuk itu, dia meminta kepala daerah agar pemerintah daerah untuk menegakkan aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro. Jokowi mengingatkan kepala daerah segera melalukan isolasi atau karantina apabila ditemukan kasus positif virus corona di satu wilayah.

"Ada kena satu (orang positif) langsung isolasi, ada dua (positif Covid-19) langsung karantina. Cepat gerakan kita," kata dia.

"Jangan lengah, jangan menunggu chaos baru kita bertindak. Sudah terlambat, hati-hati," sambung Jokowi.

Dia tak ingin terjadi kenaikan kasus Covid-19, pasca Lebaran 2021. Pasalnya, Indonesia telah berhasil menurunkan kasus aktif virus corona dari 176.000 pada Februari 2021 menjadi 87.000 per 18 Mei 2021.

"Oleh sebab itu, jaga-jaga harus terus kita tekan," katanya.

Sebelumnya, Jokowi mengingatkan kepala daerah untuk mewaspadai potensi gelombang kedua Covid-19. Sebab, negara-negara tetangga mulai mengalami lonjakan kasus Covid-19.

"Hati-hati gelombang kedua, gelombang ketiga di negara-negara tetangga kita sudah juga mulai melonjak drastis," jelas Jokowi saat memberikan pengarahan kepada kepala daerah se-Indonesia, Selasa 18 Mei 2021.

Dia menyebut saat ini negara tetangga Indonesia seperti, Malaysia sudah menerapkan kebijakan lockdown atau karantina wilayah hingga Juni 2021. Kebijakan yang sama juga dilakukan Singapura sejak Mei 2021.

Menurut dia, ada potensi timbul kasus baru Covid-19 di tanah air pasca libur lebaran 2021. Pasalnya, ada 1,5 juta masyarakat yang nekat pergi ke kampung halaman meski sudah dilarang mudik.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lonjakan 15 Provinsi

Selain itu, kata Jokowi, saat ini terdapat 15 provinsi yang mengalami kenaikan kasus Covid-19. Ke-15 provinsi itu antara lain, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, dan Bangka Belitung.

Selanjutnya, lonjakan kasus Covid-19 juga terjadi di DKI Jakarta, Maluku, Banten, Nusa Tenggara Barat, Maluku Utara. Kemudian, Kaliman Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Gorontalo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya