Megawati: Pancasila Jadi Landasan Menyeimbangkan Perkembangan Teknologi

Megawati percaya, sehebat-hebatnya disrupsi dan krisis yang terjadi, selama bangsa Indonesia punya pegangan Pancasila, maka akan bisa melewati berbagai ujian sejarah.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 11 Jun 2021, 18:31 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2021, 18:31 WIB
Putu Merta Suryaputra/Liputan6.com
Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. (Putu Merta Suryaputra/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri meyakini, Pancasila dapat menjawab disrupsi akibat perkembangan teknologi. 

"Disrupsi bisa diatasi dengan kepemimpinan strategik yang melekat dengan ideologi bangsa, yakni Pancasila. Pancasila menjadi dasar dan tujuan di dalam menghadapi turbulensi peradaban," kata Megawati saat menyampaikan orasi ilmiah pengukuhan gelar profesor kehormatan (Guru Besar Tidak Tetap) Ilmu Pertahanan bidang Kepemimpinan Strategik dari Universitas Pertahanan (Unhan) RI, Jumat (11/6/2021).

Megawati melanjutkan, kepemimpinan strategik dalam perspektif ideologi bangsa Pancasila mengajarkan tiga hal. Pertama adalah filsafat, kedua adalah dasar haluan negara, dan ketiga sekaligus cara pandang bangsa Indonesia terhadap dunia.

"Pancasila menjadi landasan yang menyeimbangkan atau bahkan mengoreksi, agar teknologi tetap menempatkan supremasi nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal," urai Megawati.

Dengan Pancasila, sambung Megawati, ketika teknologi dicermati dalam perspektif Ketuhanan, maka teknologi tersebut harus mendorong persaudaraan seluruh umat manusia yang bertanggung jawab sebagai makhluk ciptaan Tuhan.

"Teknologi dengan nilai Ketuhanan ini, menjadikan bumi seisinya untuk dijaga kelestariannya, keharmonisannya, dan menjadi rumah bagi seluruh makhluk hidup agar selalu berada dalam kesimbangan ekosistem kehidupan seluruh alam semesta," beber Megawati.

Megawati menegaskan, kepemimpinan strategik melekat dan tidak bisa dipisahkan dengan pemahaman terhadap ideologi Pancasila.

Dia percaya, sehebat-hebatnya disrupsi dan krisis yang terjadi, selama bangsa Indonesia punya pegangan Pancasila, maka akan bisa melewati berbagai ujian sejarah.

"Kepemimpinan strategik menempatkan penguasaan negara Indonesia atas bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, untuk dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat," tandas Megawati.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Megawati Resmi Bergelar Profesor Kehormatan dari Unhan

Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri
Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri di Akademi Militer Magelang. (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Presiden Kelima Indonesia Megawati Soekarnoputri resmi menyandang gelar Profesor Kehormatan dari Universitas Pertahanan Republik Indonesia. Hal itu ditetapkan berdasar surat keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim.

"Keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia nomor 33271/MPK.A/KP.05.00/2021 tentang pengangkatan dalam jabatan akademik dosen tidak tetap dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi menimbang dan seterusnya mengingat memperhatikan dan seterusnya memutuskan menetapkan dosen tidak tetap nama Doktor Honoris Causa Megawati Soekarnoputri," kata Sekretaris Senat Akademi Universitas Pertahanan Republik Indonesia saat membacakan surat keputusan tersebut di Aula Merah Putih Universitas Pertahanan, Bogor, Jumat (11/6/2021).

Sebelum Pengukuhan Profesor Megawati diketahui menjabat di bagian unit kerja Universitas Pertahanan Republik Indonesia terhitung mulai tanggal 1 Juni 2021 diangkat dalam jabatan profesor dalam ilmu kepemimpinan strategi.

"Ditetapkan di Jakarta, 20 Mei 2021 Mendikbud Riset dan Teknologi Republik Indonesia ditandatangani Nadiem Anwar Makariem," tandas surat keputusan tersebut.

Megawati Soekarnoputri menyampaikan orasi ilmiahnya usai dikukuhkan jabatan Profesor Kehormatan (Guru Besar Tidak Tetap) Ilmu Pertahanan Bidang Kepemimpinan Strategik pada Fakultas Strategi Pertahanan.

Orasi ilmiah disampaikan terkait pemerintahan Indonesia yang dipimpin Megawati pada 2001-2004. Megawati akan menggambarkan bagaimana cara dia saat menghadapi krisis multidimensi saat itu dan kemampuannya untuk bangkit dan mendapat kepercayaan baik dari dalam maupun luar negeri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya