Survei Fixpoll: Elektabilitas Prabowo Tertinggi di Pilpres, Menyusul Anies dan Ganjar

Survei Fixpoll juga menyatakan, PDI Perjuangan masih memimpin dengan elektabilitas tertinggi di pemilu 2024.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Agu 2021, 21:12 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2021, 21:12 WIB
Masker Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto yang menarik perhatian.
Masker Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto yang menarik perhatian. (Youtube Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah nama tokoh nasional telah meramaikan bursa calon presiden dan wakil presiden untuk Pilpres 2024. Dari sejumlah survei, nama Prabowo Subiatno masih menjadi yang teratas sebagai pilihan masyarakat.

Survei opini publik yang digelar lembaga riset Fixpoll juga menyatakan Ketua Umum Partai Gerindra itu masih yang paling unggul dari sisi elektabilitas.  

Direktur Eksekutif Fixpoll M Anas RA mengatakan dalam surveinya, Fixpoll  menyodorkan 20 nama tokoh capres kepada responden secara tertutup. Elektoral tertinggi adalah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.

"Elektoral tertinggi Prabowo mendapat suara 20,7%. Kemudian di urutan kedua Ganjar Pranowo 15,2% dan Anies Baswedan 12,8%," ujar Anas, Senin (23/8/2024).

Sementara untuk pertanyaan terbuka, Prabowo Subianto juga masih di urutan teratas dengan 20,7% responden. Urutan berikutnya ada Ganjar Pranowo sebesar 15,2%, Anies Baswedan 12,8% sementara Puan Maharani hanya 2,5%. 

"Khusus untuk pemilihan Wapres, Sandiaga Uno menjadi nama yang paling diunggulkan untuk pertanyaan tertutup dengan 31,3% responden. Kemudian menyusul AHY sebesar 14,1%. Kemudian ada nama mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di urutan ketiga sebesar 7,9%," bebernya.

 

PDIP Masih Memimpin

Anas juga mengatakan, untuk partai politik, PDI Perjuangan masih memimpin dengan elektabilitas tertinggi. 

"PDI Perjuangan dipilih 24% responden untuk pertanyaan tertutup. Gerindra ada di urutan kedua dengan 10,9%. Kemudian Golkar sebesar 8,1% disusul PKB dengan 7% responden," ucap dia. 

Anas juga mengutarakan beberapa alasan masyarakat memilih partai tersebut. Di antaranya karena alasan membela kepentingan rakyat sebesar 21,1%. Sudah pengalaman di pemerintahan sebesar 10,3%. 

"Selain itu, sebagian memilih karena  membela kepentingan agama 5,6%. Memiliki kader yang bagus 5,6%, dan partai nasionalisme 4,7%,” kata dia. 

Survei itu dilakukan pada 16-27 Juli 2021 dengan total responden sebanyak 1.240 orang. Survei dilakukan langsung secara tatap muka dengan metodologi random sampling. Margin of error pada survei ini adalah 2,89%. Responden berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya