AHY: Jika Gagal Beradaptasi, Kita Jadi Pecundang di Negeri Sendiri

Peluang Indonesia akan menjadi negara makmur dan sejahtera berpeluang lebar jika sukses beradaptasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Sep 2021, 06:25 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2021, 06:25 WIB
FOTO: AHY Berikan Tanggapan Terkait KLB Demokrat
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berbicara terkait visi Indonesia emas di tahun 2045. Menurutnya, bangsa Indonesia harus mengikuti perkembangan zaman agar tidak menjadi pecundang di negara sendiri.

"Jika kita tidak siap, gagal beradaptasi dan tidak mampu mengikuti perkembangan zaman maka bersiaplah kita menjadi penonton, menjadi pecundang bahkan di negeri kita sendiri, yang konstan adalah perubahan," katanya dalam diskusi DCSC perspectives bertema Visi Indonesia 2045, Selasa (31/8/2021).

Namun jika bangsa Indonesia sukses beradaptasi maka tidak menutup peluang Indonesia akan menjadi negara makmur dan sejahtera. Maka itu, kata dia, Indonesia harus melakukan transformasi untuk menjadi bangsa maju.

"Jika sukses beradaptasi, maka sebenarnya banyak peluang bagi bangsa bangsa di dunia termasuk Indonesia untuk melakukan lompatan-lompatan transformasi menjadi bangsa yang maju, makmur, dan sejahtera dengan peradaban yang tinggi," ucapnya.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua

Kompetisi Semakin Rumit

Momen AHY Kibarkan Panji Demokrat
Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membawa bendera Partai Demokrat usai terpilih secara aklamasi dalam Kongres V Partai Demokrat di JCC, Jakarta, Minggu (15/3/2020). AHY menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono menjadi ketum partai. (Liputan6.com/Dok Partai Demokrat)

Lebih lanjut, AHY berbicara mengenai kompetisi di dunia yang rumit dan kompleks pada abad saat ini. Kata dia, muncul para pemimpin maupun ahli yang mencoba membaca tren perubahan dunia.

"Pada setiap masa selalu hadir pemimpin pemimpin visioner dan para ahli yang mencoba membaca tren perubahan dan kemajuan dunia beserta segala peluang dan tantangannya suatu pekerjaan yang tidak mudah dan sederhana, tapi menurut saya banyak yang bersifat common sense, prinsipnya sangat logis, kompetisi di abad 21 ini menjadi semakin sengit dan kompleks," pungkasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya