Isu Reshuffle Kabinet, Faldo Maldini Sebut Kabinet Jokowi Saat Ini Solid

Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini menjawab isu reshuffle atau perombakan kabinet yang disebut akan dilakukan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam waktu de

oleh Lizsa Egeham diperbarui 08 Sep 2021, 12:11 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2021, 12:11 WIB
Pelantikan Menteri Kabinet Indonesia Maju
Presiden Joko Widodo atau Jokowi didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin berfoto bersama jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju yang baru dilantik di tangga beranda Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini menjawab isu reshuffle atau perombakan kabinet yang disebut akan dilakukan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam waktu dekat. Dia menyebut para menteri di kabinet saat ini bekerja optimal dalam menangani masalah kesehatan dan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

"Yang jelas, kita semua sekarang bisa lihat tim hari ini bekerja dengan optimal. Soliditas ini akan menjadi modal berharga untuk lewati dan bangkit dari situasi pandemi," kata Faldo kepada Liputan6.com, Rabu (8/9/2021).

Dia mengatakan, fokus pemerintah saat ini adalah menangani pandemi virus Corona dan pemulihan ekonomi nasional. Faldo menuturkan, pemerintah juga mewaspadai lonjakan kasus Covid-19, meski saat ini sudah mulai menurun.

"Tim pemerintah hari ini sudah bekerja dengan sangat baik. Tren kasus covid sudah membaik, walaupun kita akan terus waspada dan bersiap. Ini yang jadi prioritas," tutur dia

Sebelumnya, Ketua Umum Relawan Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer meyakini Presiden Jokowi bakal segera melakukan perombakan kabinet atau reshuffle dalam waktu dekat. Menurutnya, reshuffle ini perlu dilakukan agar Jokowi mewarisi pemerintahan yang baik di periode keduanya.

"Info yang kita terima dalam waktu dekat ini antara september atau Oktober akan ada reshuffle besar-besaran. Reshuffle ini juga menjadi kebutuhan di pemerintahan Jokowi agar pemerintahan Jokowi yang terakhir ini meninggalkan legacy yang baik buat pemerintahannya yang periode kedua ini kurang maksimal," kata dia saat dihubungi, Selasa 7 September 2021.

Pemerintahan dinilai kurang maksimal

Menurut dia, pemerintahan yang kurang maksimal disebabkan dari kinerja menteri yang tak paham maksud dan kehendak Presiden itu sendiri. Sehingga, ia berharap ada reshuffle kabinet demi Jokowi meninggalkan 'legacy' yang baik meski reshuffle adalah hak prerogratifnya.

"Karena kita enggak mau Presiden di pemerintahan keduanya meninggalkan warisan yang sangat buruk buat bangsa ini, makanya kita minta segera reshuffle. Salah satu yang layak untuk di reshuffle yang selalu bikin masalah adalah Pratikno," ujarnya.

Immanuel menilai, Menteri Sekretaris Negara Pratikno berkali-kali bermasalah berkaitan dengan dokumentasi negara. Apalagi, tugasnya adalah menyaring keluar masuknya informasi berkaitan dengan kepentingan Presiden.

Menurut dia, Selain Pratikno, Menteri yang layak diganti adalah Menteri Perdagangan Mohammad Lutfi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya