4 Pernyataan Dirut Transjakarta Terkait Kecelakaan yang Belakangan Kerap Terjadi

Belakangan ini kerap terjadi kecelakaan bus Transjakarta. Sistem kerja awak Transjakarta pun disorot.

oleh Devira PrastiwiLiputan6.com diperbarui 09 Des 2021, 14:45 WIB
Diterbitkan 09 Des 2021, 14:45 WIB
FOTO: Bus Transjakarta Tabrak Separator Busway di Bundaran Senayan
Petugas memeriksa kondisi bus Transjakarta yang menabrak separator busway di kawasan Bundaran Senayan, Jakarta, Jumat (3/12/2021). Kecelakaan mengakibatkan bagian depan bus Transjakarta rusak karena menghantam separator busway. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Belakangan ini kerap terjadi kecelakaan bus Transjakarta. Beredar spekulasi di masyarakat, kecelakaan terjadi lantaran sopir Transjakarta bekerja melebihi batas waktu yang wajar.

Namun, pihak Transjakarta langsung membantah tudingan tersebut. Seluruh sopir bekerja bekerja sesuai waktu yang ditentukan.

"Tidak ada yang lebih dari delapan jam. Sesuai SOP, tidak ada," kata Direktur Utama PT Transjakarta Mochammad Yana Aditya di Jakarta, seperti dilansir Antara, Rabu 8 Desember 2021.

Selain itu, Yana berjanji pihaknya akan mematuhi rekomendasi perbaikan hasil audit dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terkait keselamatan kerja.

"Terkait protap yang ditekankan oleh Deputi, dari KNKT kami berdiskusi tentang bagaimana kami semua nanti akan ikut serta mengikuti arahan dari KNKT," kata Yana.

Berukut deretan tanggapan Transjakarta terkait kecelakaan beruntun yang terjadi belakangan ini dihimpun Liputan6.com :


1. Bantah Sopir Bekerja Melebihi Batas Waktu

Transjakarta Targetkan Semua Armada Gunakan Bus Listrik
Bus Transjakarta antre saat melintasi Shelter Harmoni, Jakarta, Kamis (5/11/2020). PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menargetkan di tahun 2030 seluruh armada merupakan bus listrik. Diharapkan total bus listrik mencapai 12.120 unit diakhir tahun 2030. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Beberapa waktu belakangan, armada Transjakarta beberapa kali mengalami kecelakaan. Ada spekulasi, kecelakaan terjadi lantaran sopir Transjakarta bekerja melebihi batas waktu yang wajar.

Namun, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) membantah tudingan tersebut. Seluruh sopir bekerja sesuai waktu yang ditentukan.

"Tidak ada yang lebih dari delapan jam. Sesuai SOP tidak ada," kata Direktur Utama PT Transjakarta Mochammad Yana Aditya di Jakarta, seperti dilansir Antara, Rabu 8 Desember 2021.

 


2. Janji Patuhi Hasil Audit KNKT

FOTO: Bus Transjakarta Tabrak Separator Busway di Bundaran Senayan
Bus Transjakarta menabrak separator busway di kawasan Bundaran Senayan, Jakarta, Jumat (3/12/2021). Kecelakaan mengakibatkan bagian depan bus Transjakarta rusak karena menghantam separator busway. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

PT Transjakarta berjanji akan mematuhi rekomendasi perbaikan hasil audit dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terkait keselamatan kerja.

Hal itu buntut insiden kecelakaan bus beruntun yang terjadi dalam sepekan terakhir.

"Terkait protap yang ditekankan oleh Deputi, dari KNKT kami berdiskusi tentang bagaimana kami semua nanti akan ikut serta mengikuti arahan dari KNKT," kata Yana.

Rekomendasi itu, akan diikuti PT Transjakarta termasuk pihak ketiga atau operator. Di mana dalam jumpa pers ini turut dihadiri dari pihak Mayasari, PPD, Pahala Kencana, Bianglala, Kopaja, dan Steady Safe selaku operator mitra dari Transjakarta.

"Kami dari keluarga besar Transjakarta, dari 6 operator sepakat akan menjalankan semua pedoman keselamatan, yang nanti akan kita jadikan acuan baru keselamatan Tranjakarta," ucap Yana.

 


3. Lakukan Evaluasi Menyeluruh

FOTO: Bus Transjakarta Tabrak Separator Busway di Bundaran Senayan
Bus Transjakarta menabrak separator busway di kawasan Bundaran Senayan, Jakarta, Jumat (3/12/2021). Kecelakaan mengakibatkan bagian depan bus Transjakarta rusak karena menghantam separator busway. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Di sisi lain Transjakarta, kata Yana, juga tengah melakukan evaluasi secara menyeluruh termasuk kepada para operator terkait pedoman SOP (Standar Operasional Prosedur) untuk dilakukan perbaikan berdasarkan hasil temuan KNKT.

"Kami harap dalam proses untuk meningkatkan transportasi transjakarta kita semua bisa berkolaborasi untuk bisa masing melakukan evaluasi untuk keselamatan dan SOP," kata dia.

 


4. Pastikan Semua Punya Standar Sama

FOTO: Menjajal Bus Listrik Transjakarta saat PPKM Level 1
Bus listrik Transjakarta melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (4/11/2021). Layanan uji coba bus listrik Transjakarta berpelanggan rute Blok M-Balai Kota beroperasi lebih awal mulai pukul 05.00-21.30 WIB. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Walau tidak menjabarkan secara rinci, namun Yana memastikan jika SOP semua operator akan dibuat sama. Salah satunya caranya, dengan membuat pelatihan standar mengemudi bagi para sopir.

"Terkait personel sopir dan aspek rekrutmen, kami semua membuka kembali mengenai SOP. Kami semua sudah sepakat, pertama buat SOP yang sama sehingga standarnya sama," katanya.

"Kedua akan sama-sama buat satu pelatihan para pengemudi kita, sehingga standar sama. Jadi gimana mengemudi dengan aman dalam kondisi standar yang ada di TransJakarta," jelas Yana.

 

(Yunita Wisikaningsih)


Begini Cara Mudah Mengajukan Santunan Jasa Raharja

Begini Cara Mudah Mengajukan Santunan Jasa Raharja
Infografis: Ayo cari tahu syarat dan prosedur untuk pengajuan santunan kecelakaan dari Jasa Raharja, ternyata mudah!
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya