Liputan6.com, Jakarta - Polres Metro Depok menyelidiki asal usul senjata tajam yang didapat remaja, untuk tawuran di Kota Depok. Sebelumnya, Polres Metro Depok mengamankan 20 remaja yang hendak tawuran namun hanya enam yang jadi tersangka.
Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno mengatakan, Polres Metro Depok masih melakukan penelusuran terhadap penjual senjata tajam yang dibeli dari kedua kelompok remaja. Kelompok tersebut membeli senjata tajam melalui online untuk digunakan saat tawuran.
Baca Juga
“Senjata tajamnya dibeli remaja melalui online untuk digunakan saat tawuran, saat ini masih kami selidiki penjual online nya,” ujar Yogen di Polres Metro Depok, Selasa (28/12/2021).
Advertisement
Yogen menjelaskan, remaja yang hendak melakukan tawuran membeli senjata tajam seharga Rp 500 ribu. Tim penyidik telah mengantongi sejumlah akun penjual online senjata tajam.
“Masih kami selidiki apakah penjual online itu merupakan legal atau illegal menjual senjata tajam,” jelas Yogen.
Yogen mengungkapkan, Polres Metro Depok telah membentuk Tim Patroli Presisi Perintis untuk patroli. Nantinya tim tersebut akan menguatkan wilayah yang sering terjadi tawuran antar remaja atau kelompok.
“Nanti dari Reserse akan membackup yang terbuka, apabila disinyalir akan terjadi tawuran akan langsung kita proses sebelum terjadinya tawuran,” ungkap Yogen.
Tawuran Meningkat Jelang Tahun Baru
Yogen mengakui, menjelang tahun baru terdapat peningkatan aksi remaja melakukan tawuran. Apalagi sekolah sudah memasuki libur dikhawatirkan akan terjadi peningkatan tawuran remaja pada malam hari.
“Ada beberapa lokasi tawuran yang sudah kami identifikasi, biasa itu tadi di Jemblongan Mampang, beberapa geng sudah kami teridentifikasi,” tegas Yogen.
Di lokasi tersebut kedua kelompok remaja telah melakukan tawuran sebanyak tiga kali. Untuk mencegah terjadinya tawuran di wilayah lain, Polres Metro Depok telah melakukan identifikasi ke seluruh wilayah Kota Depok.
“Selain Jemblongan Mampang, kita identifikasi wilayah lain di Kota Depok, ini masih kita kumpulin dan masih banyak,” pungkas Yogen.
Advertisement